Beri Salam Nazi, Perwira Komando Elite Jerman Dicopot
Neo-Nazi menjadi persoalan tersendiri di Jerman. Skandal neo-Nazi kembali melanda militer Jerman Bundeswehr. Kali ini, melibatkan anggota-anggota komando pasukan elitnya, KSK.
Seorang perwira KSK yang diduga terlibat dalam adegan yang mendemonstrasikan simbol ekstremis sayap kanan dicopot. Demikian dikutip Deutsche Welle, dari harian Jerman, Bild am Sonntag, Selasa, 3 Desember 2019.
Tuduhan itu muncul setelah dilakukannya operasi intelijen selama berbulan-bulan oleh Dinas Intelijen Militer, MAD. Perwira yang pernah ditugaskan di Afghanistan itu diselidiki secara diam-diam oleh MAD setelah seorang informan memberi informasi tentang tingkah lakunya.
MAD kemudian merekomendasikan agar perwira itu segera dikeluarkan dari Komando Pasukan Khusus KSK dan dilarang bertugas di Bundeswehr. Dia akan meninggalkan jabatannya minggu ini.
Dua serdadu lain di KSK juga sedang diperiksa penyelidik Bundeswehr atas kegiatan ekstremisme sayap kanan.
Kedua orang itu dituduh melakukan penghormatan dengan gaya Nazi-Hitler pada sebuah pesta pribadi yang diselenggarakan perwira KSK tersebut. Menggunakan simbol-simbol Nazi, termasuk melakukan salam khas Nazi-Hitler adalah tindakan ilegal di Jerman.
Salah satu serdadu itu sudah diskors beberapa minggu lalu dan tidak lagi diperbolehkan mengenakan seragam Bundeswehr, kata harian Bild am Sonntag. Serdadu lainnya masih dalam penyelidikan.
Militer memiliki 'tanggung jawab' menangani radikalisme.
Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan, Bundeswehr sedang menangani kasus-kasus itu "dengan sangat, sangat serius" dan berjanji akan melakukan tindakan keras terhadap anggotanya yang berpandangan ekstremis.
"Siapa pun di Bundeswehr yang tampak radikal tidak memiliki tempat di Bundeswehr," kata Kramp-Karrenbauer hari Minggu 1 Desember 2019 saat berkunjung ke Kosovo.
Dia menambahkan, terutama anggota Komando Pasukan Khusus KSK memiliki "tanggung jawab khusus untuk melawan kecenderungan radikalisme."
Satuan elit KSK bertugas menyelamatkan orang-orang yang telah diculik, disandera atau menghadapi ancaman teroris di dalam dan luar negeri.
Tekanan meningkat terhadap militer Jerman, setelah banyak anggotanya dituduh terpengaruh ekstrimisme kanan dalam beberapa bulan terakhir.
Kepala Intelijen Militer MAD, Christof Gramm, baru-baru ini melaporkan bahwa lembaganya saat ini sedang menyelidiki 20 tentara di satuan elit KSK atas dugaan terkait ekstremisme sayap kanan.
Pada April 2017, seorang perwira militer Jerman Bundeswehr dituduh merencanakan serangan teror sayap kanan, yang dia harapkan akan dituduhkan kepada kelompok radikal Islam. Perwira itu sempat menyamar sebagai pengungsi asal Timur Tengah dan mendaftarkan diri di kamp penampungan pengungsi dengan identitas palsu.
Advertisement