Beri Kuliah di Unipa Surabaya, Presiden Singgung Soal Stuntman
Mengawali kegiatannya di Jawa Timur, Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Adi Buana Surabaya, untuk mengisi kuliah umum kebangsaan di hadapan ribuan mahasiswa.
Presiden tiba pukul 10.05 WIB, dan langsung disambut ratusan siswa dan mahasiswa Unipa. Ia datang dengan mengenakan kemeja putih, dengan balutan stelan jas dan bawahan celana biru gelap.
Di tengah menyampaikan kuliahnya, Presiden Jokowi sempat-sempatnya menyinggung opening Asian Games yang ramai jadi bahan perbincangan, termasuk juga soal perdebatan tentang stuntman yang menggantikan dirinya saat beradegan ekstrem.
"Coba lihat Asian Games, sudah kayak gitu kok ya ada saja yang usil, soal stuntman," kata Presiden, di Unipa, Kamis, 6 September 2018.
Ia menuturkan, adegan yang menampilkan dirinya saat naik motor menuju stadion utama Gelora Bung Karno adalah opsi yang disiapkan Tim Panitia, Jokowi mengaku hanya mengikuti arahan saja.
"Satu setengah tahun yang lalu saya diberi 3 pilihan yang mana yang mau ditampilkan, yang biasa, agak ekstrem atau ekstrem," kata Jokowi.
Ia pun memilih opsi pilihan yang ekstrem. Maka jadilah adegan yang menceritakan presiden dengan gagahnya menaiki motor dan melompat di ketinggian untuk menghindari kemacetan karena suporter yang menumpuk di jalanan.
"Saya terbang meloncat seperti ini ada yang gak seneng, ada yang usil, terutama politisi, dibilangnya saya pakai stuntman, ya masak presiden disuruh meloncat seperti itu. Ya gila, bro!" kata Presiden, disambut gemuruh tawa para guru dan mahasiswa.
Menurutnya, banyak pihak-pihak yang usil menanggapi pembukaan itu, terutama saat kamera menangkap dirinya sedang berjoget, karena melihat pedangdut Via Vallen yang tengah menyanyikan official theme song Asian Games 2018, Meraih Bintang. "Saya goyang dikit aja rame, bukan apa-apa ini hiburan aja," kata dia.
Lebib lanjut, Jokowi, menuturkan, raihan Indonesia di Asian Games 2018 sangat membanggakan karena tak diperkirakan sebelumnya. Mulanya ia mengaku mendapat laporan dari Menpora bahwa target medali emas yang bisa diraih Indonesia adalah sejumlah 16 saja.
"Kemarin dilaporkan pada saya, Pak target 16 emas, tiga bulan sebelum dimulai malah nambah jadi 20. Padahal di Asian Games sebelumnya saya tanya hanya dapat 4, saya sendiri ragu," ujarnya.
Namun, hasil yang berhasil di raih Indonesia ternyata jauh melampaui target perolehan yang sudah direncanakan. "Tapi bangsa ini kalau sudah muncul nasionalismenya ya jadinya 31 emas," kata Jokowi, disambut tepuk tangan tamu undangan.
Selain memberikan kuliah umum, Presiden juga meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional Badan Pembina Lembaga Pendidikan (BPLP) PGRI, dengan didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Dalam kunjungan ke Jatim kali ini, Presiden juga dijadwalkan bersilaturahmi kepada para kiai, ulama, santri, dan walisantri yang ada di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kabupaten Mojokerto.
Selain itu, Presiden juga akan menyerahkan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat Jawa Timur yang dipusatkan di Kota Surabaya.
Sebelum kembali ke Jakarta, Presiden akan terlebih dahulu berkunjung ke Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Kabupaten Sidoarjo. Kunjungan tersebut sekaligus mengakhiri rangkaian kegiatan kunjungan kerja Presiden di Provinsi Jawa Timur. (frd)
Advertisement