Edukasi Bencana pada Anak, Begini Langkah Simulasi Gempa Bumi
Untuk memberikan edukasi pada anak, KBTKIT Al Uswah Surabaya menggandeng Lembaga Kemanusiaan PKPU Inisiatif guna melakukan kegiatan simulasi gempa bumi.
Ratusan anak dari KBTKIT Al Uswah Surabaya berbondong-bondong keluar ruangan guna menyelamatkan dirinya. Dengan memosisikan tas diatas kepala dengan kedua tangan, mereka mengikuti simulasi gempa bumi pada Senin, 8 Oktober 2018 di sekolah.
Sebelum melakukan simulasi, sebanyak 151 siswa TK ini menyaksikan sebuah video mengenai hal-hal apa saja yang perlu disiapkan serta apa yang harus mereka lakukan saat terjadi gempa.
Kepala KBTKIT Al Uswah, Desi Rahmawaty mengatakan, jika tujuan kegaiatan ini untuk memberikan edukasi pada anak-anak mengenai kejadian alam yang belakangan terjadi di Indonesia.
"Jadi ini merupakan edukasi untuk anak-anak, terkait bencana alam yang belakangan terjadi di Indonesia," ucap Desi.
Nawwaf, salah satu siswa yang mengikuti simulasi ini mengaku senang lantaran mendapat pengalaman baru.
"Kalau ada gempa nggak boleh naik mobil, nggak boleh naik lift. Tasnya ditaruh di atas kepala buat melindungi," ungkapnya.
Tak hanya itu, bocah berusia enam tahun ini juga menjelaskan mengenai cara yang harus dilakukan untuk menyelamtkan diri ketika gempa datang. "Berlindung di bawah meja, kalau sudah aman baru kita lari ke titik kumpul," tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Desi berharap agar anak-anak bisa mengetahui apa yang harus mereka lakukan ketika ada gempa serta mereka bisa memberikan informasi pada teman sebayanya dan orangtua.
Kegiatan ini, sekolah yang berlokasi di Jl. Ngagel Jaya Tengah itu menggandeng Lembaga Kemanusiaan PKPU Inisiatif untuk memberikan edukasi. Teguh Tri Efendi, staf pendayagunaan PKPU Inisiatif mengatakan, hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika ada gempa.
Berikut hal-hal yang perlu dilakukan ketika ada gempa:
1. Kita tidak boleh panik dan harus tenang.
2. Berlindung dibawah kolong meja, jika tidak memungkinkan kita bisa mengambil tas siaga bencana untuk melindungi kepala.
3. Setelah gempa berhenti baru kita lari ke arah titik kumpul atau titik evakuasi. (amm)