Beri Diskon 25 Persen Warga NU, Omzet Resto Ini 60 Juta per Bulan
Inilah restoran yang memberi diskon khusus untuk para pemegang Kartu Anggota NU (Kartanu). Tak tanggung-tanggung, diskonnya sampai dengan 25 persen setiap belanja di restoran ini.
Apa nama restorannya? Santri D'Jawi Resto. Saat ini, resto ini punya dua outlet di Rest Area 519 B dan Rest Area 575 B Jalan Tol Trans Jawa di sisi jalur Ngawi-Solo. Satu di wilayah Ngawi, satunya di Sragen.
Pemiliknya Eko Riyanto dan istrinya Rubiyani. Keduanya aktifis IPNU dan IPPNU, organisasi di bawah NU yang menaungi para pelajar. Keduanya aktivis IPNU dan IPPNU Kabupaten Sragen.
"Yang di Rest Area 519 ini baru buka Agustus lalu. Saat mulai New Normal. Sedangkan yang di Ngawi sudah dua tahun berjalan," kata Eko Riyanto kepad Ngopibareng.id.
Resto --sebetulnya lebih pas disebut Warung-- Santri D'Jawi menjual masakan khas Nusantara. Ada ayam geprek, nasi rames, garang asem, rica-rica, dan nasi pecel. Juga segala jenis mie instan.
Aneka minuman, mulai dari yang dingin sampai panas. Ada kopi, teh, jeruk dan aneka minuman ringan. Ya...seperti pada umumnya warung tempat persinggahan para pengguna kendaraan.
Resto milik Eko Riyanto sebetulnya tidak terlalu istimewa dibanding lainnya. Hampir sama dengan sekitar 10 restoran yang ada di bangunan paling depan, samping kiri Masjid Rest Area 519 B itu.
Masing-masing menggunakan ruang ukuran 3x3 meter persegi.
Yang agak menonjol, Resto Santri D'Jawi berada di dekat pintu masuk bangunan Rest Area ini. Setiap orang yang masuk pasti langsung tertaut dengan Resto Eko.
Juga yang berbeda ada papan di pojok kiri atas. Di tempat itu dipasang logo NU yang besar. Lengkap gambar bola dunia dan bintang sembilan warna hijau. Besarnya seukuran bendera.
Di bawahnya ada kata-kata: Diskon 25 persen bagi pemilik KartaNU. Yang dimaksud KartaNU adalah Kartu Anggota NU.
"Banyak juga yang menggunakan KartaNU untuk mendapat diskon 25 persen," kata Eko Riyanto kepada ngopibareng.id.
Istrinya, Rubiyani mengiyakan juga. "Kami malah senang makin banyak yang menggunakan KartaNU,'' tambah mantan Ketua IPPNU Sragen ini.
Eko dan Rubiyani mengaku saat ini punya dua Resto di Tol Trans Jawa. Restonya di Rest Area 575 B sudah berdiri dua tahun lalu. Sedang di 519 B baru Agustus tahun lalu.
Lantas berapa rata-rata omzet depotnya? Rubiyani enggan menyebutkan. Namun setelah didesak ia menyebut angka Rp 60 juta sampai Rp 80 juta per bulan sebelum masa pandemi.
Eko mengaku pemberian diskon 25 persen untuk pemegang KartaNU ini murni inisiatifnya. "Itu murni inisiatif saya sama istri Pak. Berawal dari ghirrah Nahdliyah saya dan istri," katanya.
Eko juga ingin agar warga Nahdliyyin bangga dengan NU. Caranya antara lain dengan turut mensukseskan program pendataan warga dengan pembuatan kartaNU.
"Kebanyakan pengusaha kan enggan ya pak menunjukkan jatidiri organisasi di ruang usahanya, khawatir jadi buruk pemasarannya. Tapi menurut saya ini tantangan," tambah Ketua PC IPNU Sragen tahun 2004-2006 ini.
Eko mengaku tak rugi dengan memberi diskon bagi warga NU yang belanja di warungnya. Bahkan, santri Ponpes Ringinagung, Pare ini, malah bangga bisa berbuat sesuatu untuk NU.
Advertisement