Berendam di Laut Bikin Badan Segar dan Sehat
Entah sejak kapan terapi kesehatan dan kebugaran dengan cara berendam di laut di Kota Probolinggo bermula. Yang jelas, ratusan warga setiap subuh, juga menjelang senja berendam di perairan laut di kawasan Pelabuhan Perikanan Mayangan (PPM), Kota Probolinggo.
"Sudah lama saya bersama teman-teman komunitas berendam di laut. Badan terasa segar bugar usai berendam. Pikiran juga semakin fresh," ujar M Syahwan, anggota Komunitas Sahabat Laut, Senin, 1 Februari 2019.
Komunitas Sahabat Laut biasa berendam bersama di hari Jumat sore mulai pukul 15.00 hingga senja. Tetapi di luar jadwal komunitas, anggotanya bebas kapan saja menceburkan diri ke laut dan berlama-lama berendam.
Di luar Komunitas Sahabat Laut, bahkan ada warga yang berendam di laut mulai tengah malam hingga subuh menjelang. Ada juga rombongan warga yang berendam di laut usai subuh hingga matahari terbit.
"Saya awalnya tidak percaya, tetapi setelah mencoba berendam usai subuh hingga matahari terbit, badan saya terasa segar dan sehat," ujar Heri Wijayani, warga Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Agar saat berendam tidak tenggelam di cekungan laut, Heri punya trik menarik. Yakni, dengan mengapit (Jawa: ngempit) dua buah botol air mineral ukuran 1,5 liter di kedua ketiaknya. "Dengan ngempit dua botol plastik posisi tubuh bisa terus mengambang hingga sebatas leher," ujarnya.
Sejumlah warga ada yang membentangkan tali, sebagian lagi memancangkan batang bambu di pinggir laut. “Tujuannya biar kita tidak hanyut saat ada gelombang atau terseret arus air," ujar HM. Yusuf, warga Jalan Serma Abdurrahman, Kota Probolinggo.
Hanya saja Yusuf sempat istirahat panjang gara-gara saat berendam di laut disengat ubur-ubur. "Kulit tangan saya sampai melepuh selama dua minggu karena disengat ubur-ubur. Saya sudah dua kali ke dokter spesialis kulit," ujar pensiunan PNS Kota Probolinggo itu.
Benarkah air laut secara medis menyehatkan? Ternyata penggunaan air laut untuk keperluas medis (penyembuhan) sudah lama dikenal dengan istilah thalassotherapy.
Thalassotherapy
Thalassotherapy adalah penggunaan terapeutik dari air laut, produk laut seperti ganggang, rumput laut, dan lumpur laut, dan bahkan iklim laut untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan kecantikan. Namanya berasal dari kata Yunani “Thalassa” (laut) dan “therapy” (mengobati), diciptakan oleh dokter dari Prancis, dr Jacques de la Bonnardière pada tahun 1860 silam.
Daily Mail melansir, sejak dulu mandi air laut dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Para dokter sering menyarankan pasien-pasiennya pergi ke laut guna menyembuhkan berbagai penyakit.
Air laut dipercaya mengandung berbagai mineral di antaranya, sodium, klorida, sulfat, magnesium, dan kalsium. Karena itu, mandi di laut sangat dianjurkan buat mereka yang memiliki masalah kulit, seperti eksim, psoriasis, serta kondisi yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh.
Berenang di air laut yang mengandung garam juga baik buat penderita alergi rumput kering, sinusitis, dan masalah pernapasan. Air laut juga bersifat menenangkan, meditatif, dan mampu mengurangi stres.
Bila berenang dalam air yang kondisinya dingin, reseptor temperatur di bawah kulit akan aktif, lalu melepaskan beberapa hormon, seperti adrenalin, endorfin, dan kortisol, sehingga memicu peningkatan produksi dopamin dan serotonin.
Sering berendam di air yang dingin juga akan meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi gejala radang sendi. Mandi air laut disebut juga dengan balneotherapy.
Seorang dokter Inggris di abad ke-18, Richard Russel, bahkan menganjurkan untuk meminum air laut. Tapi kondisi air laut sekarang tentu tak sebaik tiga abad lalu karena makin tingginya polusi. (isa)