Beredar Wacana Muktamar NU Mundur, Ini Dua Usulan PWNU Jatim
Wacana Muktamar NU berubah jadwal akibat PPKM sedang banyak dibahas. Belakangan, opsi Muktamar NU untuk dimajukan dari rencana semula banyak disampaikan, terakhir dari Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar. PWNU Jatim memiliki dua usul atas pelaksanaan Muktamar NU.
PWNU Jatim berpendapat Muktamar yang akan digelar pada 22-25 Desember 2021 di Lampung tidak ditunda. PWNU Jatim memiliki dan mengusulkan dua opsi agar Muktamar NU Lampung tidak ditunda.
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) menyampaikan dua usulan PWNU Jatim. "Opsi pelaksanaan dimajukan atau dilakukan secara online," kata Gys Fahrur, dikutip dari detik.com, Kamis 18 November 2021.
Ia menandaskan jika Muktamar NU yang sesuai jadwal berlangsung pada 22-25 Desember 2021 di Lampung, tidak akan ditunda.
Gus Fahrur mengkhawatirkan jika pelaksanaan Muktamar NU diundur, regenerasi di PBNU tak akan bergerak. Tak hanya itu, kepengurusan PBNU juga akan menjadi bertambah setahun lagi.
"Ya mungkin sepihak-sepihak ya. Saya kira itu tidak bisa disebut mewakili ya sekjen (PBNU). Karena dia juga bukan pimpinan tertinggi ya. Kalau yang bisa diklaim itu ya Rais Am ya. Saya kira perlu dikoreksi pernyataan Pak Sekjen itu," terang Gus Fahrur menyebut pernyataan Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini sebelumnya.
Gus Fahrur menilai, jika Muktamar NU tertunda akibat pandemi dan penerapan PPKM level 3, akan menyebabkan masalah baru. Sebab, tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi akan berakhir jika benar-benar ditunda.
"Kan kita mundur pandemi belum bisa mengetahui. Lebih tidak terkendali atau makin lama. Kalau dulu kan gitu, hanya itu saja ternyata. Katanya setahun nyatanya 2 tahun," jelas Gus Fahrur.
Pernyataan Sekjen NU
Sebelumnya Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini menyampaikan kemungkinan Muktamar NU diundur mengikuti peraturan PPKM Level 3 serentak oleh pemerintah di akhir tahun.
"Maka, dalam konteks itu, PBNU nanti akan memutuskan kapan kapan, meski sudah ada aspirasi yang menyampaikan aspirasi bahwa mundur bertepatan dengan hari baik, yaitu tanggal 31 Januari 2022, di mana bertepatan dengan harlah NU," kata Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini sebelumnya.
Namun Helmy belum bisa menyampaikan tanggal pasti Muktamar NU akan digelar. Menurut dia, hal itu akan diputuskan oleh pengurus PBNU. "Waktunya pasti, nanti akan diputuskan oleh Ketua Umum dan Sekjen PBNU, Rais Aam dan Katib Aa," ujar Helmy.