Beredar Tulisan Adu Domba Mencatut Nama Dahlan Iskan
Ada sebuah tulisan yang lumayan viral, berjudul Menyembah Tuhan, Mengabaikan Kemanusian. Isinya tak layak dikutip, karena akan membuat panas sebagian besar pembaca.
Tapi ada juga menariknya tulisan ini, yaitu dicantumkannya nama Dahlan Iskan sebagai penulis. Orang tentu tahu siapa Dahlan Iskan, dan yang biasa membaca tulisan mantan bos Grup Jawa Pos itu pasti mengenal benar bahasa dan struktur tulisannya.
Memang, nama Dahlan dicatut untuk tulisan yang dimulai dengan memuji Djarum Grup dan para konglomerat itu.
Dikonfirmasi, Dahlan Iskan membantah tulisan tersebut adalah karyanya. “Saya tidak pernah menulis itu. Yang tidak ada di DisWay.id berarti bukan tulisan saya,” kata Dahlan Iskan melalui pesan WA.
“Saya juga nyatakan tulisan tersebut bukan karya Pak Dahlan Iskan, karena saya baru saja tabayyun ke beliau,” kata Ferry Is Mirza, mantan wartawan Jawa Pos.
"Style dan format tulisan Pak Dahlan tidak seperti itu. Saya yakin nama Pak Dahlan Iskan cicatut untuk tulisan itu," kata Maksum, wantan readktur Jawa Pos.
Dhiman Abror, mantan Pimred Jawa Pos juga sempat konfirmasi ke Dahlan Iskan, yang dijawab serupa, itu bukan tulisan saya. Melalui Abror pun Dahlan Iskan segera memberi bantahan.
Beredar tulisan seolah oleh Dahlan Iskan dengan judul ‘Menyembah Tuhan, Mengabaikan Kemanusiaan” yang menyinggung soal Djarum. Itu bukan tulisan saya. Untuk mengecek tulisan saya atau bukan bisa dilihat; terbit di Disway.id atau tidak. Yang terbit di Disway.id (tiap hari jam 5 pagi) berarti tulisan saya. Yang tidak ada di Disway.id belum tentu tulisan saya. Trims.
Lantas tulisan siapa, kok usil mencatut nama Dahlan Iskan? Ternyata, tulisan tersebut diambil dari sebuah artikel yang ada di website dengan domain Atorcator.com. Nama penulisnya adalah Iyyas Subiakto. Di Facebook, nampaknya Iyyas Subiakto menggunakan akun Biakto Biakto. Sebagian besar isi dinding akun ini memang postingan kebencian terhadap Islam.
Tapi mengapa tulisan Menyembah Tuhan, Mengabaikan Kemanusiaan diedarkan dengan mencatut nama Dahlan Iskan? Mungkin aja niatnya memfitnah Pak Dahlan, sekaligus mengadu domba Pak Dahlan Iskan dengan pembacanya dan umat Islam, kata seorang wartawan senior, Andung Kurniawan. (nis)
Advertisement