Beredar Syarat Swab Antigen untuk Naik Kereta, Ini Kata PT KAI
Sejumlah wilayah mulai memberlakukan swab antigen dan PCR untuk menggantikan rapid test antibodi, sebagai syarat berkunjung atau masuk, baik menggunakan trasportasi darat dan udara. Kabar yang sama juga tersebar untuk transportasi via kereta api. Bahwa rapid tes antibodi tak bisa digunakan sejak 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2020.
Kabar tersebut banyak tersebar di Twitter. Sejumlah warganet mengunggah pengumuman yang menyatakan jika penumpang kereta api jarak jauh wajib menyertakan dokumen swab antigen atau swab PCR untuk menggantikan dokumen rapid tes antibodi yang digunakan sebelumnya.
"Pemberitahuan, untuk keberangkatan tanggal 18 Desember 2020 sampai dengan 8 Januari 2020, tidak bisa lagi menggunakan hasil rapid test. Diwajibkan menggunakan hasil swab antigen," tulis foto yang diuggah akun @anjani, sambil menyebut akun resmi PT KAI, di @KAI121.
Dikonfirmasi terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop 8, Suprapto, menjelaskan jika PT KAI tetap berpedoman pada Surat Edaran Kementerian Perhubungan nomor 14 dan Tahun 2020 dan SE Gugus Tugas Covid-19 nomor 9 Tahun 2020.
"Sehingga penumpang yang melakukan perjalanan KA jarak jauh, wajib memiliki surat keterangan negatif Covid-19 berdasarkan PCR Swab atau rapid test antibodi, berlaku 14 hari pada saat keberangkatan,"katanya dihubungi Ngopibareng.id, pada Kamis 17 Desember 2020.
Selain itu, penumpang juga bisa menunjukkan surat keterangan bebas gejala influenza dari dokter rumah sakit atau puskesmas, jika di daerahnya tak memiliki fasilitas PCR atau rapid tes.
Beda Rapid Tes Antibodi dan Swab Antigen
Diketahui, rapid tes dan swab antigen berbeda dalam proses serta keakuratannya. Rapid tes antibodi sering berlangsung dengan memeriksa sampel darah.
Rapid tes antibodi mendeteksi adanya antibodi dalam darah orang yang telah terinfeksi Covid-19.
Dilansir dari Kompas, antibodi akan diproduksi beberapa minggu setelah individu terpapar virus. Sehingga tes antibodi lebih efektif dilakukan pada fase pemulihan. Selain itu, antibodi memiliki tingkat keakuratan rendah dalam mendeteksi antibodi dari virus penyebab Covid-19, kerena juga bereaksi dengan virus lain.
Sedangkan rapid tes atau swab antigen dilakukan dengan mengambil sampel lendir dalam hidung pun tenggorokan dengan metide usap atau swab.
Antigen mendeteksi materi genetik atau protein spesifik dari virus penyebab Covid-19 di dalam tubuh individu.
Jika dibanding antibodi, tes ini lebih akurat karena mendeteksi keberadaan virus dalam hidung atau tenggorokan, meski kurang akurat jika dibanding PCR.