Berdiri Menjulang 126 Meter, MRMP Akan Jadi Ikon Baru Ponorogo
Berdiri menjulang tinggi hingga 126 meter, Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) akan jadi ikon baru pariwisata di Kabupaten Ponorogo. Proyek besar kesenian dan kebudayaan di Kota Reog—sebutan lain Ponorogo—akan mendongkrak perekonomian di kabupaten ini.
Sekarang ini MRMP tengah dalam proses Pembangunan dimana telah mencapai 61 persen. Keberadaan MRMP di kawasan Gunung Giri Seto, Desa/Kecamatan Sampung, Ponorogo ini ditargetkan proyeknya selesai pada Desember 2024 mendatang.
Menurut Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, keberadaan MRMP dibangun guna menjaga warisan budaya leluhur. Seperti budaya santri dan kesenian Reog Ponorogo, sebagai upaya memberikan ruh untuk hidup bersama masyarakat Ponorogo.
“Ponorogo selama ini dikenal dengan pertaniannya. Kini tengah bertransformasi mengembangkan pariwisata,” ujar Kang Bupati, panggilan akrab politisi PDI Perjuangan ini dikutip pada Minggu 28 Juli 2024.
Dijelaskan Kang Bupati, MRMP akan dibagi beberapa tempat sesuai fungsinya. Berdiri dengan 26 lantai, di mana lantai 1-14 adalah gedung, dan lantai 15-26 adalah patung reog. Total tinggi monumen 126 meter, patung reog tingginya mencapai 60 meter dan lebarnya 31 meter dan berdiri di lahan luas sekitar 29 hektare.
Menurut Sekretaris Menteri Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso memastikan persetujuan Monumen Reog dan Museum Ponorogo (MRMP) masuk Proyek Strategi Nasional (PSN). Untuk usulan ini, tinggal menunggu rekomendasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
“Ketika surat rekomendasi Menparekraf sudah ada di meja saya, saat itu juga saya jamin MRMP akan masuk PSN,” tegas Susiwijono Moegiarso saat penutupan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP), dikutip di laman ponorogo.go.id, Rabu 10 Juli 2024.
Jaminan Susiwijono Moegiarso tidak main-main karena dirinya adalah diaspora sekaligus Ketua Umum Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo). Selain itu Susiwijono juga menjabat Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Saya selalu bilang kepada Pak Bupati (Sugiri Sancoko) bahwa tanggung jawab saya mengelola perekonomian nasional. Kita harus mengakui kabupaten yang kita cintai ini (Ponorogo) dari sisi sumber daya ekonomi masih banyak yang harus di kejar bersama-sama,” jelasnya.
Jika MRMP masuk PSN maka tanpa kecuali, sumber pendanaan yang dapat berasal dari konektivitas pemerintah, kerja sama pemerintah dan swasta, BUMN, dan swasta.
Advertisement