Berdayakan Warga di Wilayah Maritim, Begini Langkah NU Jatim
Jawa Timur merupakan wilayah yang dikepung laut. Bahkan, ada sejumlah kepulauan yang mempunyai tingkat kehidupan dari laut. Kenyataan itulah, yang menjadikan provinsi ini terkategori sebagai kawasan maritim. Sayangnya, dalam kaitan ini kemaritiman sering dianggap kurang prospektif dibanding bidang pertanian lainnya.
Bagaimana dengan perhatian Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama periode 2018-2023, yang telah dilantik resmi di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang belum lama ini?
Jajaran pengurus dan lembaga di jajaran PWNU Jatim kembali melakukan pertemuan di kantor rapat PWNU Jatim pada Selasa, 25 September 2018 untuk melakukan koordinasi sinergi dan wilayah NU yang berpotensi dikembangkan.
"Untuk saat ini, kita masih melakukan koordinasi dan sinergi untuk ke depan," ungkap KH. Agoes Ali Masyhuri, Wakil Rais Syuriyah, saat ditemui usai rapat, Selasa 25 September.
"Yang kurang dari NU adalah mengembangkan kemaritiman. Jadi tantangan NU kedepan adalah kemandirian kemandirian organisasi. Termasuk ingin memberdayakan NU dikalangan maritim," jelas Prof Akh Muzakki.
Sekretaris PWNU Jatim Prof Akh Muzakki mengungkapkan tahun ini ada yang spesial. Karena PWNU akan membentuk Badan Kemaritiman NU Jatim.
"Kita tahu, Jawa Timur ini dikelilingi dengan lautan. Yang belum tergarap adalah kemaritimannya. Untuk itu, kita melihat bahwa kemaritiman ini terdapat potensi alam dan dibutuhkan pengembangan masyarakat sekitar maritim," kata guru besar, yang juga Dekan FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.
Ia juga melihat selama ini dari Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) sudah menangani sektor tersebut. Namun di area kemaritiman, belum tersentuh bahkan belum ada yang menangani dalam bidang tersebut.
"Yang kurang dari NU adalah mengembangkan kemaritiman. Jadi tantangan NU kedepan adalah kemandirian kemandirian organisasi. Termasuk ingin memberdayakan NU dikalangan maritim," jelasnya.
Fokus menangani kemaritiman "Ide tersebut dari Kiai Mutawakkil yang disampaikan kepada Kiai Marzuki Mustamar setelah rapat selesai," tambahnya. (adi)