Berdayakan Perempuan untuk Perdamaian, Bahasan RI dan Afghanistan
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan pentingnya kerja sama dalam pemberdayaan perempuan. Apalagi, perempuan diikhtiarkan menjadi faktor untuk perdamaian dunia.
"Pendidikan dan peningkatan kapasitas diperlukan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan harus didukung oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kebijakan," tutur Retno Marsudi, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Minggu 1 Desember 2019.
Menurutnya, hal tersebut berguna untuk meningkatkan peran perempuan dalam proses perdamaian, meningkatkan rasa toleransi dan perdamaian, dan menerapkan nilai-nilai women empower women (saling dukung antara kaum perempuan).
Sebelumnya, Retno Marsudi bersama Menteri Informasi dan Kebudayaan Afganishtan Hasina Safi membahas isu pemberdayaan perempuan. Isu tersebut dibahas dalam pertemuan “Dialogue between Women of Afghanistan: Bridging the Gap and Sharing Experience" di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Jumat 29 November 2019 lalu.
Tak hanya itu, secara khusus, Retno berharap Dialog Perempuan Afghanistan kali ini dapat mengidentifikasi langkah-langkah ke depan dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perempuan.
“Dialog ini bukan one-off event, kami akan tindak lanjuti melalui kerja sama Afghanistan-Indonesia women network," ungkapnya.
Terkait peran perempuan dalam proses perdamaian, Retno menambahkan, dialog ini merupakan implementsi dukungan Indonesia pada proses perdamaian di Afghanistan. Kali ini, dukungan yang dibahas lebih mengedepankan pada keterlibatan peran perempuan sebagai agen perdamaian.
“Perempuan adalah aktor penting dalam menciptakan perdamaian yang inklusif,” tegas Retno.
Retno menekankan pentingnya dialog sebagai platform untuk mengembangkan rasa saling percaya, menjembatani kesenjangan dan perbedaan di antara sesama perempuan.
Dengan demikian, lanjutnya, semua perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam upaya pembangunan Afghanistan. Dialog yang dipimpin Menteri Hasina itu sendiri diikuti 38 orang peserta perwakilan perempuan dari berbagai latar belakang dan daerah.
Acara ini juga dihadiri perwakilan dari perempuan Afghanistan. Perlu diketahui, kegiatan dialog yang digelar sejak tanggal 27 hingga 30 November 2019 merupakan rangkaian kegiatan Dialog on the Role of Women in Building and Sustaining Peace.
Selain dialog, kegiatan ini terdiri dari program peningkatan kapasitas di bidang kesehatan ibu dan anak, pendidikan dan pengembangan usaha. Kemudian konsultasi dan dialog ke DPR RI, Komnas Perempuan, Pengusaha Muslimah Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan kunjungan lapangan.
Advertisement