Bercanda Ledakan Bom di Pesawat, 18 Penumpang Diturunkan Paksa
Sebanyak 18 penumpang British Airways diturunkan paksa, setelah salah satu dari kelompok penumpang itu bercanda akan meledakkan pesawat.
Tak hanya menyebabkan 18 penumpang diturunkan paksa, pesawat dengan tujuan Bandara Heathrow, London, Inggris itu juga mengalami penundaan pemberangkatan selama dua jam.
Dilansir Express.co.uk, Senin, 24 Juni 2019, komentar salah seorang penumpang itu mengakibatkan dilakukannya pencarian secara menyeluruh ke setiap bagian pesawat untuk bahan peledak atau benda mencurigakan lainnya.
Proses pencarian itu memaksa jadwal keberangkatan pesawat yang hendak berangkat dari bandara di Tel Aviv, Israel, tertunda selama dua jam. Sementara 18 penumpang yang merupakan satu kelompok dibawa oleh pihak keamanan untuk dimintai keterangan dan dilarang naik kembali ke pesawat.
Setelah proses pencarian selesai dilakukan dan tidak ditemukan adanya benda berbahaya maupun yang mencurigakan, pesawat diizinkan lepas landar dari Bandara Ben Gurion, Tel Aviv.
Menurut Otoritas Bandara Israel (IAA), dalam pernyataan kepada media lokal, salah satu dari kelompok penumpang itu membuat celetukan akan meledakkan pesawat setelah duduk di dalam pesawat.
"Kapten memberi tahu pihak maskapai di London dan akhirnya menerima perintah untuk mengeluarkan kelompok penumpang itu dari dalam pesawat," kata IAA dalam pernyataannya.
Richard Andrews (49), salah seorang penumpang lain yang berada di penerbangan tersebut mengatakan bahwa lelucon tentang ancaman bom saat hendak naik pesawat adalah hal yang sangat buruk.
"Jika seseorang mengatakan sesuatu tentang meledakkan pesawat saya pikir itu akan terjadi kepada orang-orang di sekitar mereka. Itu bukan sesuatu untuk diteriakkan," kata dia kepada media Inggris.
Andrews mengklaim kelompok penumpang itu, seluruhnya pria, berusia sekitar 30-an tahun, berpakaian rapi, dan tampak mabuk. Menurut Times of Israel, kelompok penumpang pria itu mengunjungi Israel untuk menghadiri acara pribadi.
Diberitakan Ynetnews.com, salah seorang penumpang dari kelompok itu mengatakan, tidak ada salah satu dari mereka yang berkata tentang memiliki bom atau bahan peledak.
"Polisi telah memutuskan untuk membebaskan kami tanpa mengambil tindakan apa pun. Satu-satunya hal yang kami pedulikan sekarang adalah untuk pulang," ujar dia.
Sementara disampaikan juru bicara British Airways kepada Express.co.uk, keselamatan dan keamanan penumpang dan kru adalah prioritas utama perusahaan.
"Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan tindakan tepat telah diambil," tulis keterangan maskapai. (wit/ant)
Advertisement