Berburu Telur Pecah Murah, Kenali Bahayanya!
Kenaikan harga telur ayam terjadi secara bertahap, tetapi kenaikan signifikan terjadi setelah Pemilu 2024, dari harga awal Rp 28.000 per kilogram hingga mencapai harga Rp 33.000 per kilogram, seminggu menjelang puasa Ramadan.
Mahalnya harga telur ayam tersebut, membuat telur dalam kondisi pecah laris manis diburu oleh warga. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan untuk menghindari konsumsi telur yang memiliki cangkang retak apalagi pecah.
Dari sudut pandang anatomi, unggas termasuk ayam mengeluarkan telur dan kotoran dari lubang yang sama.
"Hal itu menandakan ada kemungkinan patogen dalam kotoran seperti bakteri Salmonella ikut serta dan menempel pada cangkang telur," demikian penjelasannya.
Cangkang telur retak apalagi pecah bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri untuk merembes ke dalam telur. Bahkan meskipun retakan tidak sampai membuat isinya keluar, bakteri seperti Salmonella masih bisa menembus selaput tipis pada telur.
Cangkang Pecah saat Perjalanan Pulang
Sering kali, cangkang telur masih utuh atau tanpa retak saat membelinya. Namun begitu tiba di rumah, ada sedikit retakan pada cangkang telur. Jika mendapati kejadian serupa, jangan buru-buru untuk membuangnya.
Sebab, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengatakan, telur ini masih bisa dimakan. Syaratnya, segera keluarkan telur dari cangkang retak dan letakkan dalam wadah tertutup dan kedap udara. Cara ini membantu telur bertahan selama dua hari.
Advertisement