Berburu Takjil di Pasar Kaget, Jangan Segan Uyel-Uyelan
Suka kaget? Jangan pula bertandang ke Pasar Kaget Jogjakarta. Banyak makanan enak di sana. Menarik hati untuk segera mencicipinya. Sekali Anda kaget, bisa bahaya! Lapar dan dahaga seharian yang ditahan-tahan bisa batal secara kontan.
Fenomena pasar kaget ini khas aura Jogjakarta. Aslinya, pasar kaget itu ya pasar takjil ramadhan. Andalannya adalah kuliner tradisi. Sejauh informasi ngopibareng.id sedikitnya ada empat lokasi yang bisa bikin Anda benar-benar terkaget-kaget.
Kaget pertama adalah Pasar Kaget Kauman. Munculnya hanya pas ramadhan saja. Kalau munculnya tiap hari, bisa gawat. Sak Jogja bisa muacet.
Pasar Ramadhan Kauman bisa dikatakan sebagai pelopor munculnya pasar-pasar kaget Ramadhan lainnya di Jogja. Pasar tiban ini terletak di Jalan Ahmad Dahlan, tepatnya di Kampung Kauman RW 10 – RW 13. Pasar ini sudah ada sejak tahun 1990-an atas inisiatif masyarakatnya sendiri.
Berbagai jenis masakan dan minuman, dari camilan ringan, sayur, lauk-pauk, serta es-es segar siap mengundang ribuan masyarakat Kota Gudeg untuk berburu takjil di tempat ini.
Kauman memang dikenal dengan masyarakatnya yang religius dan karena lokasinya yang berdekatan dengan Masjid Agung Keraton Yogyakarta atau biasa disebut Masjid Gede Kauman. Biasanya ketika Ramadhan masjid ini tak pernah sepi pengunjung. Banyak orang yang sengaja menunggu berbuka puasa di masjid peninggalan Mataram Islam ini. Jadi sambil berburu takjil juga sekalian berwisata religi.
Kaget kedua, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan. Pasar kaget Kampoeng Jogokariyan ini berbeda dengan Pasar Kaget Kauman yang digelar di dalam gang kampung. Kalau di Jogokariyan digelar di sepanjang Jalan Jogokariyan. Tempatnya lebih luas, dan tidak terlalu bikin uyel-uyelan.
Pasar kaget ini diselenggarakan oleh Pengurus Masjid Jogokariyan sejak sekitar tahun 2005. Hingga saat ini, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan setidaknya menampung 300 pedagang setiap tahunnya. M
dan minumanan yang dijajakan pun beragam. Dari mulai kuliner tradisional hingga kuliner kekinian. Aksesnya yang mudah dan sajian yang bervariasi membuat Kampoeng Ramadhan Jogokariyan banyak disambangi sambil menunggu berbuka puasa.
Saking ramainya, perputaran uang selama pasar kaget ini mampu menembus sembilan digit. Alias miliaran rupiah. Selain menyelenggarakan Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, pengelola masjid juga menghadirkan berbagai agenda menarik selama Ramadhan.
Acara seperti buka puasa bersama yang memberikan 1000 lebih makanan berbuka gratis untuk pengunjung dan pedagang, Itikaf 10 hari penuh, dan Tarawih ala Madinah dan Gaza.
Pasar kaget ketiga adalah Jalur Gaza Nitikan. Eits jangan kaget dulu. Jalur Gaza yang dimaksud tidak seperti di Palestina yang terus dilanda perang. Jalur Gaza ini adalah sebuah singkatan dari Jajanan Lauk Sayur Gubuk Ashar Zerba Ada. Nah karena berlokasi di Nitikan, maka disebut Jalur Gaza Nitikan. Di pasar kaget yang ini terdapat 130 pedagang dari sekitar maupun luar warga Nitikan.
Kuliner yang dijajakannya pun tak kalah nikmatnya. Pokoknya seba lengkap. Mau kuliner berat hingga jajan pasar ada di lokasi ini.
Jalur Gaza Nitikan digelar selama 30 hari penuh dibawah pengurus Masjid Muthohhirin. Selain menghadirkan pasar kaget Ramadhan, tempat ini juga memiliki berbagai agenda menarik selama bulan Ramadhan. Salah satu yang paling fenomenal adalah pernah diadakannya promosi film Sang Pencerah yang dihadiri langsung oleh sang aktor Lukman Sardi dan Giring “Nidji”.
Terakhir pasar kaget Pakualaman. Pasar kaget Pakualaman resminya bernama Gajah Mada Ramadhan Festival. Pendatang anyar untuk urusan pasar kaget. Pasar tiban ini baru terlaksana di tahun 2015 atas prakarsa warga Purwokinanti, Pakualaman dan salah satu hotel yang terletak di Jalan Gajah Mada. Andalannya aslah takjil sepanjang 200 meter. Melibatkan 60 pedagang.
Pasar kaget anyaran ini juga cukup fenomenal. Mampu bikin macet. Mampu juga membuat pengunjung harus uyel-uyelan. Maka jangan segan uyel-uyelan agar tak kehabisan takjil yang diburu.
Ada sentuhan lain di pasar kaget Pakulaman. Sentuhan wisata persisnya. Ada dekorasi khusus setiap pasar kaget ini muncul. Yaitu, warna-warna payung. Ini menjadi dekor utama. Payung-payung cantik ini digantung sepanjang jalan Gajah Mada.
Bukan hanya menjadi dekorasi utama, payung-payung yang digantung ini juga dipercaya sebagai lambang keguyupan warga lokal. Dengan adanya pasar ini diharapkan akan membuat warga semakin kompak serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. P
Ramadhan Pakualaman ini turut dimeriahkan dengan adanya pertunjukkan musik, nasyid dari masjid-masjid se-Pakualaman, dan donor darah. Sudah kaget? (idi)
Advertisement