Berbuat Baik pada Orangtua dan Hinanya Ujub, Ini Penjelasan Ulama
Berbuat Baik pada Orangtua dan Hinanya Ujub
Suatu hari, Daud membaca kitab Zabur. Tiba-tiba saja, hatinya menjadi lembut pada saat membaca kitab suci itu. Dalam hati ia berkata, “Di dunia, tidak ada seorang pun lebih baik ibadahnya daripadaku.”
Beberapa waktu kemudian, Allah Swt. memberi tahu dirinya, “Naiklah ke suatu gunung untuk melihat seorang petani yang menyembah-Ku selama tujuh ratus tahun. Ia melakukan itu karena suatu kesalahan yang telah dilakukan. Namun, menurut-Ku itu bukan kesalahan (dosa). Pada suatu hari, ia menaiki atap rumah. Sementara, ibu orang tersebut berada di bawahnya. Lalu, secara tidak sengaja, si ibu kejatuhan debu karena langkah kakinya yang berada di atas atap. Sungguh, laki-laki ini lebih baik ibadahnya daripada engkau. Maka, pergilah untuk menemuinya. Beri tahukan bahwa ia memperoleh ampunan dari-Ku.”
Selanjutnya, Daud pergi ke gunung yang ditunjukkan itu. Di sana, ia melihat seorang laki-laki yang sangat bersih, begitu tampak kebesaran ibadahnya. Saat itu, Daud melihat laki-laki tersebut sedang takbiratul ihram melaksanakan shalat. Setelah selesai shalat, mengucapkan salam kepadanya. Laki-laki itu pun menjawab salamnya Daud.
“Siapa engkau?” tanya ahli ibadah.
“Aku Daud,” jawab Daud.
Berjalan di Atas Atap
“Apabila aku tahu bahwa engkau Daud, maka aku tidak akan menjawab salammu karena kesalahan yang engkau lakukan, dan meluangkan waktu untuk naik ke gunung ini. Akan tetapi, engkau tidak beristighfar kepada Allah Swt. Demi Allah, suatu waktu, aku berjalan di atas atap. Dan, bersamaan dengan itu, ibuku berada di bawah atap. Kemudian, sedikit dari debu atap jatuh mengenainya sebab langkahku tadi. Lalu, aku keluar selama tujuh ratus tahun. Aku tidak tahu, apakah ibuku marah kepadaku atau ridha? Meskipun demikian, aku tetap beristighfar kepada Allah Swt. Karena, aku menyangka bahwa ibuku marah kepadaku. Hal ini aku lakukan supaya Tuhan meridhaiku, dan ibuku juga meridhaiku. Itu aku lakukan selama tujuh ratus tahun. Tidak aku luangkan waktuku untuk makan dan minum, sebab takut azab Allah Swt. Menjauhlah dariku! Engkau mencegahku melakukan ibadah,” tegas ahli ibadah.
“Sesungguhnya, aku diperintah Allah Swt. untuk memberi tahu bahwa Dia mengampunimu. Dia ridha kepadamu, dan orang tuamu yang telah meninggal dunia juga ridha kepadamu. Orang tuamu tidak berada di bawah atap yang engkau injak, dan tidak tertimpa debu,” kata Daud.
Setelah mendengar penjelasan tersebut, si ahli ibadah berkata, “Demi Allah, aku tidak menyukai hidup sesudah ini.”
Lelaki yang ahli ibadah itu bersujud, dan berkata, “Tuhan, ambillah nyawaku.”
Ahli ibadah tersebut mati seketika.
Semoga Allah Swt. merahmatinya.
Meninggal yangg indah
Penyesalan yg sangat mendalam dengan hanya kesalahan /praduga sedikit kepada orang tua..dia berdoa 700 tahun dan ternyata debu itu tidak jatuh kepada ibunya(orang tua) bagaimana dengan kita yg dengan begitu mudah mengata ngatai orang tua apalagi sampai membentaknya...
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah ini...Aaminn.
Demikian kisah dari Kitab An-NawadiAn-Nawadir.