Berbeda Dengan Jakarta, Kualitas Udara di Surabaya Layak Hirup
Berbeda dengan Jakarta yang memiliki kualitas udara terpuruk di dunia, Kota Surabaya memiliki kualitas udara yang berkualitas baik dan layak hirup. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro.
Hebi menjelaskan, berdasarkan data kualitas udara di semua wilayah Kota Surabaya mulai Januari hingga Juli 2023, 26,48 persen berkualitas baik dan 73,52 persen berkualitas sedang. "Tidak ada wilayah yang kualitas udaranya buruk, itu nol persen," kata Hebi, Senin, 14 Agustus 2023.
Menurutnya, dari data yang ada saat ini dan menunjukkan hasil kualitas udara cukup baik, artinya udara di Kota Surabaya masih layak hirup. "Di Surabaya ini kualitas udaranya baik-baik saja. Masih layak hirup 100 persen," ungkapnya.
Meski demikian, ia tak menampik ada beberapa wilayah yang kualitas udaranya tidak baik karena polusi udara yang ditimbulkan kendaraan bermotor. Seperti di wilayah Tandes dan Margomulyo yang memiliki titik kemacetan tinggi.
"Kalau misal udara ambien (lapisan udara yang berpegaruh pada kesehatan manusia) paling banyak itu kendaraan bermotor itu penyumbang terbesar, kedua itu pabrik. Baru ketiga yang lain-lain," papar Hebi.
Guna mengurangi polisi udara di Surabaya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan uji emisi sesering mungkin. Pasalnya, uji emisi adalah kemenangan dari Dishub.
"Selain itu, kami juga melalukan penanaman pohon sesering mungkin. Terutama, di wilayah yang memiliki kadar polutan tinggi. Targetnya menanam 1.000 pohon tiap harinya," terangnya.
Tambahnya, jenis tanamannya antara lain, pohon, perdu, semak, dan lainnya.
Sementara itu, dari layar indikator kualitas udara di Surabaya yang berada di Jalan Gubeng Pojok menunjukkan kualitas udara didaerah tersebut berkualitas sedang.
Advertisement