Cara Unik Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19
Salah satu warga Cimahi, Jawa Barat memberi bantuan kepada warga sekitar dengan meletakkanya di pagar rumah. Tepatnya di Kompleks Rancabalo Jl. Batu Karang H4-A RT/Rw: 04/02 Gunung Batu Cimahi.
Adalah Dwi Fitria Ambarina yang menyiapkan bahan mentah untuk warga yang membutuhkan. Terhitung sejak awal puasa yakni 25 April 2020 lalu.
Bahan mentah ini terbungkus dalam beberapa bungkusan plastik, yaitu sekitar enam hingga dua belas bungkusan. Sementara itu, setiap harinya isi bungkusannya pun beragam. Mulai dari satu paket sayur mentah lengkap dengan bumbunya, hingga beras, telur dan kecap.
“Itu setiap harinya berbeda, ada satu paket sayur mentah lengkap dengan bumbunya. Kadang lodeh, sop, asem. Ada juga telur, beras dan kecap. Semuanya saya gantung di depan pagar rumah,” kata Ambarina melalui WhatsApp pada 27 April 2020.
Bahan mentah tersebut didapatnya dari membeli secara online dan tukang sayur keliling. Berbagi ini murni inisiasinya sendiri dengan menggunakan uang pribadi. Alasan dia berbagi, guru bimbingan konseling salah satu SMA di Cimahi itu mengaku terinspirasi dari komunitas sedekah yang sudah dia ikuti.
Dalam komunitas tersebut, sudah satu tahun setiap Jumatnya membagikan sembako kepada warga yang membutuhkan, salah satunya kepada tukang sampah di jalanan. Namun, karena sejak Rabu 22 April 2020 pemerintah setempat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) aktivitas itu tidak bisa ia lakukan.
Di tengah PSBB di kotanya, Ambarina ternyata tetap ingin berbagi. Menurutnya, pada masa pandemi seperti ini, semua lapisan masyarakat terdampak dan banyak pula dari mereka yang membutuhkan uluran tangan. Maka dia pun memutar otak dan tercetuslah ide berbagi sayur dan bahan makanan mentah.
Setiap harinya perempuan dua anak itu mengemas sayur dan bahan makanan mentah dalam bungkusan kecil pada pukul 09.00 pagi. Terkadang jika stoknya banyak, sore dia akan memasang ulang. Dalam membungkus sayur, dia juga dibantu oleh suami dan kedua anaknya.
“Sayur kan masih bisa saya jangkau ya, dan alhamdulillah suami juga support banget. Biasanya pas bungkus dibantu suami dan anak-anak” paparnya.
Di sisi lain, rencananya berbagi sayur ini akan berlangsung selama 30 hari bulan puasa. Namun, jika setelah 30 hari masih diperlukan, mungkin akan berlanjut.
Perempuan berkerudung itu juga mengajak teman-temannya untuk melakukan hal yang sama. Dia mempostingnya melalui akun Instagram pribadinya. Tak sedikit dari rekan-rekannya yang menyambut positif ajakan Ambarina berbagi di saat seperti ini.
“Iya Alhamdulillah saya juga ngajak teman saya di Instagram agar ikutan berbagi. Kalau mereka ga punya pagar, ya mereka bikin cantolan paku. Alhamdulillah sudah ada 15 orang yang ikutan” tutupnya.