Beras Naik, Kemendagri: Pemkab Lumajang agar Percepat Masa Tanam
Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) Komjen. Pol Tomsi Tohir Balaw menekankan pentingnya percepatan tanam dan optimasi lahan sawah untuk menghadapi potensi produksi beras yang lebih rendah pada Januari - April 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan saat rapat koordinasi daring bersama Pemkab Lumajang, Senin 19 Februari 2024.
Di saat yang sama, Tomsi Tohir menyampaikan data terkini terkait Indeks Perkembangan Harga (IPH), menyoroti komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, beras, gula pasir, minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras yang perlu diwaspadai.
Menurut dia, wilayah kabupaten/kota dipandang memiliki potensi memberikan efek spillover terhadap inflasi di kabupaten atau kota sekitarnya. Oleh karena itu, IPH dijadikan indikator utama untuk mengantisipasi meluasnya efek spillover inflasi.
“Langkah-langkah yang diperlukan oleh pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi padi termasuk peningkatan perluasan areal tanam padi dengan mengoptimalkan lahan rawa mineral, lebak, lahan perkebunan, kehutanan, serta penggunaan benih padi varietas unggul baru,” katanya dikutip dari laman Pemkab Lumajang, Senin 19 Februari 2024.
Selain itu, dalam penggunaan pupuk, ditekankan pada enam prinsip tepat: tepat dosis, tepat waktu, tepat jenis, tepat harga, tepat tempat, dan tepat mutu. Pada tahun 2024, diumumkan akan didistribusikan tambahan Rp14 Triliun pupuk subsidi untuk petani di Indonesia.
Partisipasi Pemkab Lumajang dalam rapat tersebut menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dan mendukung keberhasilan upaya pengendalian inflasi secara nasional.