Beras Mahal, Eri Segera Gelar Operasi Pasar di Surabaya
Kenaikan harga beras di Surabaya mencapai Rp 1.500 sampai Rp 2.000 per kilogramnya. Bukan hanya beras kemasan 5 kilogram, kenaikan harga juga terjadi pada beras yang dijual eceran. Walikota Surabaya Eri Cahyadi berkoordinasi dengan Bulog dan Dinas Perdagangan untuk melakukan operasi pasar.
"Operasi pasar akan segera kami lakukan, dua hari lagi mungkin. Nanti bersamaan dengan operasi pasar Minyak Kita," ujar Eri Jumat, 3 Februari 2023.
Eri menjelaskan, pihaknya berkoordinasi dengan Bulog dan Pemprov Jatim terkait ketersediaan beras lokal. Sebab, panen baru akan terjadi Maret mendatang, sehingga stok beras lokal harus dipastikan aman.
"Nanti bagaimana beras di Bulog kami akan lakukan operasi pasar. Begitu pun minyak. Semua kepala daerah melihat daerah masing-masing untuk operasi pasar bersama-sama," paparnya.
Selain itu, ungkap Eri, pihaknya juga akan mengelar pasar murah sambil menunggu stok beras kembali aman dan harganya mulai stabil. "Nanti ada pasar murah dan operasi pasar sambil menunggu stok," imbuhnya.
Mengenai naiknya harga beras di Kota Surabaya juga dikeluhkan pedagang Pasar Pucang Surabaya, Fatimah. Ia mengaku, karena harga beras tinggi pembeli juga berkurang.
"Ini bukan naik tapi ganti harga, pembeli juga kadang-kadang tidak jadi beli karena harganya mahal. Biasanya beli 5 kilogram sekarang jadi 2 kilogram, berkurang belinya," kata Fatimah.
Diberitakan sebelumnya, kenaikan harga beras ini juga dikeluhkan oleh ibu-ibu rumah tangga. Bila di pasar terjadi kenaikan Rp 500 per kilogram, namun, di tangan ibu rumah tangga kenaikan bisa mencapai Rp 1.500 sampai Rp 2.000 per kilogramnya.
Hal ini lantaran beras sudah melalui perantara banyak toko. Seperti yang diungkapkan Choiriyah warga Surabaya Timur. Ia pun merasa keberatan terkait kenaikan harga beras tersebut.
"Keberatan semuanya naik, naik berasnya lumayan Rp 1.500 sampai Rp 2.000 per kilogramnya. Kita yang belinya ecer sangat keberatan," terangnya 24 Januari 2023 lalu.
Advertisement