Beras Mahal, DPRD Minta Pemkot Gelar Operasi Pasar Murah
Komisi B DPRD Kota Surabaya meminta Pemkot Surabaya untuk segera menggencarkan operasi pasar khusus beras bagi warga, guna menekan kenaikan harga beras yang sedang terjadi di pasaran. Apalagi di Surabaya, masih banyak warga yang berada di garis menengah ke bawah. Operasi pasar beras itu tak hanya bagi warga umum tapi juga memprioritaskan pembelian bagi warga yang tidak mampu.
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Zuhrotul Mar'ah mengatakan, penerapan skala prioritas pada gelaran operasi pasar oleh Pemkot, adalah untuk memenuhi hak warga miskin Kota Surabaya mendapatkan pangan dengan harga terjangkau, di tengah kenaikan harga beras. Jangan sampai pemkot tak merespon kejadian kenaikan dan kelangkaan beras ini.
"Kalau ada operasi pasar, harus ada prioritas juga. Jangan semua masyarakat bisa membeli dan jangan sampai orang yang punya ekonomi lebih dari cukup, bisa mudah mendapatkan membeli beras," kata Zuhrotul, 20 Februari 2024.
Dia menyebut agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan, maka penerapan skala prioritas pada operasi pasar harus disosialisasikan secara matang, termasuk soal syarat pembelian. Baginya, jika melakukan operasi pasar murah, Pemkot harus memberikan filter dengan syarat tertentu bagi pembeli.
Meski begitu, terkait dengan kenaikan harga beras ini dirinya sepaham dengan Presiden Joko Widodo, yakni kenaikan harga beras yang sedang terjadi, salah satunya dipengaruhi kondisi cuaca tidak menentu. Setelah musim kemarau berkepanjangan kemudian curah hujan yang tinggi. "Kalau dulu bisa setahun panen dua kali, kalau sekarang serba tidak menentu," katanya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan Pemkot Surabaya agar mencari opsi, sekaligus memperkuat kerja sama dengan daerah penghasil beras, sehingga harga beras yang beredar di Kota Surabaya aman dan tidak tinggi seperti daerah-daerah lainnya.