Beras Batu di Pandeglang, Bulog Vs PT Pos
Temuan beras batu, beras menggumpal keras seperti batu dan berwarna kusam yang tak layak konsumsi ini pun menimbulkan perselisihan dan saling lempat tanggung jawab antara PT Pos dengan Perum Bulog. Bahkan, Dinas Sosial Pandeglang mengaku tak pernah dilibatkan saat proses penyaluran bantuan beras yang ditemukan menggumpal seperti batu tersebut.
Melalui Managernya Andri Maulana, PT Pos Indonesia Cabang Pandeglang menyatakan hanya bertugas sebagai pengantar bantuan logistik itu kepada warga di Pandeglang. Ia pun menyebut bantuan beras itu berasal dari Bulog.
"Kami hanya bertugas sebagai transporter. Kalau untuk kaitan kualitas berasnya, itu menjadi ranah penyedia yaitu dari Bulog dan kami hanya ditugaskan untuk mengantar bantuan itu kepada KPM," katanya.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan Kepala Bulog Sub Divre Pandeglang-Lebak, M. Wahyudin. Sebagai penyedia, M. Wahyudin menyebut pihaknya telah bekerjasama dengan anak perusahaan PT Pos yaitu PT Pos Logistik untuk distribusi bantuan beras kepada warga selama PPKM. Seharusnya, kata dia, tanggung jawab soal kualitas beras itu ada di tangan PT Pos yang memang menyalurkannya secara langsung kepada penerima.
"Karena kami sebagai penyedia itu sudah memastikan beras yang mau disalurkan kepada warga kondisinya betul-betul terjaga. Jadi kan begini alurnya, setelah keluar dari gudang Bulog, beras-beras ini kemudian dibawa oleh Poslog (PT Pos Logistik). Sebetulnya tugas kami sudah putus di sana, karena dari tim PT Pos juga punya petugas untuk mengecek kembali kualitas beras-beras tersebut sebelum diterima oleh warga," beber M. Wahyudin.
Meski begitu, M. Wahyudin tak mau menyalahkan pihak manapun terkait temuan beras batu tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Pos supaya kejadian ini tidak terulang lagi nantinya. Ia pun tak menampik temuan ini karena bisa saja beras tersebut kondisinya sudah tidak layak dikonsumsi akibat faktor cuaca sebelum diterima oleh warga.
"Jadi kalau dilihat dari kondisinya, itu sepertinya karena faktor cuaca. Soalnya kami dapat laporan tadi, pas berasnya diturunkan itu kondisi di sana sedang hujan besar. Kemungkinan itu kena ke berasnya sehingga mempengaruhi kualitasnya juga," ungkapnya.
"Kami akan koordinasikan dengan PT Pos. Intinya, jangan sampai terjadi lagi karena ini kan merupakan bantuan yang dinantikan oleh masyarakat apalagi yang terdampak dengan pandemi Covid-19," paparnya.
Pihaknya juga memastikan akan mengganti semua beras yang sudah tidak layak dikonsumsi tersebut. Jika warga lainnya menemukan kualitas beras serupa, ia berharap temuan itu bisa segera dilaporkan ke pihak desa atau kelurahan setempat supaya bisa diganti dengan kualitas yang lebih layak untuk dikonsumsi.
Sementara, Dinas Sosial Pandeglang mengaku tak pernah dilibatkan selama penyaluran bantuan yang belakangan diketahui berasal dari Bulog tersebut. Padahal tahun lalu, Dinsos pernah ikut terlibat dalam distribusi bantuan itu. Sebelum penyaluran beras, Dinsos diajak cek ke gudangnya untuk memastikan kualitas beras tersebut. Namun tahun ini tugas Dinsos diambil alih oleh PT Pos dan Bulog.
Advertisement