Berangkat Salat Subuh, Warga Tuban Ditemukan Tewas di Lamongan
Mariono berpamitan berangkat salat subuh. Pria 29 tahun ini asal RT 02/ RW 06 Desa/Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur. Lama tak pulang ke rumah, siapa sangka ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasadnya mengapung di pintu air 1 bendung gerak Babat Barage, Desa Kendal, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Kamis 16 Maret 2023.
Saat ditemukan saksi mata, tubuh korban sudah tidak dikenali. Wajah dan anggota tubuhnya sudah hancur. Hanya saja pakaian yang ia pakai masih utuh. Korban mengenakan kaos hitam bertuliskan GAS, celana pendek warna biru, dan mengenakan sarung warna abu-abu.
"Dari pakaian yang dikenakan korban, keluarganya meyakini dan memastikan bahwa mayat yang ditemukan itu anggota keluarganya," kata Kapolsek Sekaran Iptu Kharis Ubaidillah, didampingi Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro.
Kondisi tubuh korban yang hancur karena ia dinyatakan hilang sejak Jumat, 10 Maret lalu pukul 05.00 WIB. Saat itu, Mariono pamit ke masjid. Orang tuanya melihat korban keluar rumah dengan mengenakan kaos dan sarung. Sejak saat itu korban tidak kembali lagi ke rumah.
"Jadi memang benar mayat itu diakui dan diyakini sebagai Mariono yang hilang enam hari lalu," imbuh Iptu Kharis.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Nur Wafi. Warga Desa Kendal ini sedang mencari ikan. Ia menduga korban adalah Marino yang hilang, sehingga saksi mata bergegas melaporkan kepada keluarga korban.
Seketika itu juga Sutrisno, salah seorang anggota keluarga korban mengecek ke lokasi. Menurut pria 29 tahun, warga Desa Widang ini meyakini bahwa benar jasad itu adalah Mariono. Ia pun lapor ke Polsek Sekaran.
Polsek kemudian menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan untuk dimintai bantuan evakuasi mayat. Tenaga medis dari puskesmas setempat juga datang untuk melakukan visum.
Diketahui, rumah tinggal korban berbatasan dengan Kecamatan Sekaran, yang dilintasi aliran Sungai Bengawan Solo. Di lokasi kejadian terdapat dam Babat Barage.
Advertisement