Beralih ke Gas PGN, Pengusaha Warung di Pasuruan Ini Berhemat
Efisiensi merupakan hal yang selalu dikejar oleh pelaku usaha. Hal ini sudah dialami oleh Bambang Kushadi, pemilik warung makan di Pasuruan, Jawa Timur.
Bambang yang seharinya melayani pelanggan di warung lesehan 'Sarmila' berhasil memangkas biaya pengeluaran bahan bakar berkat pemakaian jaringan gas (jargas) PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
Semula, dia mengandalkan gas LPG dan blue gas. Sejak beralih ke jargas PGN, kini pengeluarannya untuk bahan bakar berkurang hingga 50%.
"Selisihnya separoh, Rp 6 juta ke Rp 3 juta per bulan," kata Bambang di lapak makanannya.
Untuk pelanggan komersil seperti Bambang, tarif jargas yang diberikan sebesar Rp 6.000/m3, sementara rumah tangga dipatok sebesar Rp 4.250/m3.
Selain soal harga, ia mengaku jargas PGN memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya, durasi pemakaian gas. Jargas terus mengalirkan gas secara terus menerus selama 24 jam.
Karena itu, ia tidak perlu khawatir stok gas habis terutama saat malam hari sebagaimana sebelumnya. Dia mulai membuka warung dari pukul 05.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Ia menjual menu makanan khas Lamongan dan Pasuruan dengan varian lauk mulai dari tempe hingga ayam. Pelanggan yang datang sikih berganti, harga makanan dijual di kisaran Rp6.000 hingga Rp 17.000.
"Kalau sedang ramai, daging ayam yang habis bisa 40-50 kg, saat puasa sampai 100 kg lebih. Pembantu ada 7, per hari saya total membayar Rp 350.000, untuk belanja bahan makanan bisa Rp1 juta per hari," ucapnya.