Beragam Masalah dalam Kehidupan dan Cara Mengatasinya
Manusia dilahirkan tidaklah sempurna, manusia yang unik ini memiliki suatu kelebihan dan juga suatu kekurangan. Ada cerita dari seorang saudagar yang kaya raya, dan jika kita melihatnya, seolah ia tidak ada kurang sedikit pun karena semuanya telah berlimpah.
Namun tak disangka, saudagar kaya raya itu ternyata tetap sedih dan merasa kurang bahagia. Ketika ada seorang pemuda menanyakan padanya, jawab saudagar itu sungguh mengejutkan, ternyata ia merasa dirinya tiada guna dan kecewa karena tiada arti mencari harta kekayaan, kalo ia tidak bisa menurunkan harta waris pada keturunan. Istrinya telah meninggalkannya ketika hamil 5 bulan dan tidak mau lagi hidup bersamanya.
Semenjak itu, ia sudah mencoba beberapa kali menjalin hubungan dekat dengan seorang wanita, tapi nyatanya mereka semua hanyalah mencintai hartanya, bukan ketulusannya. Saudagar itu merasa sedih karena hidupnya dipandang sebatas hartanya saja, bukan dirinya sebagai manusia yang ingin dimengerti, disayang dan diperhatikan.
Dari ilustrasi cerita di atas, menunjukkan bahwa dalam kehidupan itu banyak sekali problematika hidup. Dari permasalahan pertemanan, rumah tangga, lingkungan sosial, ekonomi atau pemenuhan kebutuhan fisiologis, masalah emosi terkait dengan kebutuhan psikologis, dan masalah religi/keagamaan.
Dalam kehidupan ini, permasalahan selalu datang silih berganti, itulah yang dikatakan hidup. Manusia yang hidup pastilah yang dihadapkan pada masalah-masalah hidupnya. Berbeda dengan orang yang sudah tiada atau meninggalkan dunia, maka ia tidak akan mengalami masalah dalam hidup, melainkan masalah dalam kematian/masalah kubur.
Yang perlu diketahui, bahwa tidak ada satupun manusia itu yang tidak pernah memiliki masalah. Masalah membuat kita memainkan emosi dan perasaan kita. Ada rasa kecewa, sedih, sakit hati, marah, terkejut, iri, dengki, dan senang atau bahagia. Semua perasaan itu seringnya mewarnai kehidupan kita.
Adanya permainan perasaan inilah yang kadang sampai membuat orang jatuh sakit, baik fisiologis maupun psikologis. Bahkan dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit psikis yang berkepanjangan dan membutuhkan pengobatan atau terapi jangka panjang.
Nah, lalu apa bisa kita lakukan agar kita bisa tetap survive dalam menghadapi permasalah dalam kehidupan ini. Beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu :
Selalu berpikir positif dalam melihat masalah. Ajak pikiran anda untuk mencari jalan keluar atau solusi, bukan pada masalahnya ataupun berusaha menghindarinya, karena dengan menghindari akan menjadikan masalah makin menumpuk dan tambah besar. Yakinkan diri anda bahwa setiap masalah akan ada jalan keluarnya.
Memiliki sikap Positif dalam segala hal. Mengembangkan sikap dan pribadi yang adaptive, seperti percaya diri, mudah bergaul dan menyesuaikan diri, mudah memaafkan dan tidak mudah sakit hati, dendam ataupun kecewa, tidak sombong, mudah berbagi, saling menghargai, memiliki citra diri yang positif dan lainnya.
Memiliki kemauan dan semangat untuk berkarya. Jika seseorang memiliki semangat dan kemauan untuk bergerak dan melakukam sesuatu, maka usaha itu tidak akan dirasa sia-sia.
Jangan menutup diri. Jalinlah interaksi dan komunikasi yang baik dengan orang-orang yang kita sayangi dan kita percaya, seperti keluarga atau teman dekat kita.
Menyadari kekurangan dan kelebihannya, mau berubah dan berkembang. Orang yang menyadari kekurangannya maka ia mau dikritik dan diberi saran untuk maju. Ia mau berkembang dengan selalu menambah wawasan dan pengetahuannya. Orang yang ingin maju maka ia tidak berhenti untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuannya agar lebih berkembang dalam menyikapi segala hal.
Memiliki komitmen yang tinggi. Jika orang memiliki komitmen maka apapun yang terjadi maka ia akan tetap fokus pada tujuan yang akan dicapai.
Jika mengalami masalah, tahu kapan dan saatnya membutuhkan bantuan
Melakukan kebiasaan baik, berolahraga, melakukan kegemaran/hobby, me time dan rajin menjaga kesehatan tubuh
Ketika mengalami ketegangan, lakukan rileksasi. Rileksasi dapat dilakukan dengan latihan pernafasan untuk mendapatkan efek ketenangan dan mengurangi ketegangan. Bisa juga dengan melakukan kegiatan bersama keluarga, seperti : berlibur atau bertamasya.
Tetap optimis.
Tulisan di atas diampu oleh Psikolog, Dian Dwi Puspita A, S.Psi, MA. Penulis bisa dihubungi di surat elektornik pribadinya, [email protected].
Advertisement