Benzema dan ‘Kutukan’ Piala Dunia
Karim Benzema akan mengenang hari Sabtu, 19 November 2022 sore waktu setempat sebagai salah satu momen paling menyedihkan dalam kariernya. Pasalnya, baru saja mengalami tahun terbaik dalam hidupnya sebagai pemain profesional, penyerang Prancis itu justru keluar dari skuat Prancis untuk Piala Dunia Qatar 2022.
Fakta ini tentu sangat memilukan Karena Benzema baru saja memenangkan Ballon d'Or berkat pencapaiannya di Real Madrid. Namun, kisah itu kontras dengan situasinya di Timnas Prancis, di mana ia harus menepi lantaran cedera paha kiri yang ia alami saat latihan bersama Timnas Prancis.
Absennya Karim Benzema di Piala Dunia kali ini merupakan yang ketiga kalinya bagi pemain keturunan Aljazair tersebut. Sebelum absen di Piala Dunia kali ini, Benzema dua kali tak terpanggil Timnas Prancis karena masalah pribadi.
Benzema terlibat dalam skandal pemerasan yang juga melibatkan rekan senegaranya Mathieu Valbuena, yang membuatnya diskors dari tim nasional oleh sang manajer Didier Deschamps, dari 2016 hingga 2021.
Di tahun-tahun itu, Benzema menjalani karier terbaiknya sebagai seorang pemain tanpa memperkuat Timnas Prancis. Ia juga tidak ikut serta saat mereka meraih Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.
Ia baru kembali dipanggil oleh Deschamps tepat sebelum UEFA Nations League dimulai. Di gelaran itu, Benzema berhasil mengantarkan Prancis menjadi jawara.
Kini setelah Federasi Sepak Bola Prancis mengonfirmasi Karim Benzema absen di Piala Dunia, perasaan sang pemain bisa dipastikan hancur lebur. Karena harapannya tampil di ajang sepak bola terbesar sejagad itu yang sudah di depan mata untuk sekali lagi kandas.
Bagi penggemar sepak bola di seluruh dunia, tentu absennya Benzema di Piala Dunia kali ini akan menjadi kekecewaan besar. Sebab mereka tidak akan melihatnya menari-nari di atas lapangan.
Benzema jelas tidak pantas mengalami pengalaman pahit ini. Benzema bahkan akan mengalami kekecewaan besar jika Prancis kembali memenangkan Piala Dunia. Tapi tanpa dia, Paul Pogba, dan N'Golo Kante, butuh kerja keras bagi Prancis untuk mengulanginya sekali lagi.
Advertisement