Bentrok Antar Perguruan Silat di Surabaya, Pemuda Ditangkap
Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap tiga anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang menyerang kelompok silat Pagar Nusa di Jalan Pakal, pada Minggu, 19 Juni 2022, lalu.
Ketiga anggota PSHT yang ditangkap itu, AS, 21 tahun, RM, 20 tahun, dan MR, 18 tahun. Mereka warga Kecamatan Benowo. Dalam kejadian, empat anggota Pagar Nusa jadi korban.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika kelompok Pagar Nusa dalam perjalanan pulang ke Lamongan, usai menghadiri acara di Jalan Sukolilo.
Kemudian, kata Yusep, kedua kelompok silat tersebut sempat cekcok di sekitar Jalan Banjar Sugihan. Namun, hal itu berlanjut hingga kelompok PSHT menghadang Pagar Nusa di sekitar Pasar Sememi.
“Kelompok PSHT berkerumun di sekitar lokasi usai mendapat info di sekitar Banjar Sugihan cekcok. Sehingga terjadi pengadangan. Empat korban jadi luka, lemparan paving besi dan kayu," kata Yusep, Rabu, 29 Juni 2022.
Kepada polisi, ketiga tersangka mengaku telah terprovokasi oleh pesan yang tersebar di berbagai grup WhatsApp. Oleh karenanya, kepolisian akan mencari pembuat pesan.
"Akan kita dalami satu persatu. Sekarang masih proses tim siber," ucapnya.
Agar permasalahan itu tak meluas, polisi koordinasi dengan dua perguruan silat tersebut. Selain itu, petugas juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
"Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan guru di sekolah. Agar anak-anak tidak melakukan penganiayaan dan pengerusakan. Ini jadi perhatian kita bersama," ujar dia.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga tersangka tersebut akhirnya dijerat dengan pasal 170 (1) dan ayat ke 2 KUHP dengan ancaman pidana 5 tahun penjara.
Sebelumnya, puluhan orang dengan menggunakan baju serba hitam, melakukan pengeroyokan di Jalan Raya Sememi, Minggu, 19 Juni 2022. Hingga kini masih belum diketahui motif dari penganiayaan tersebut.
Seorang saksi di lokasi mengatakan, insiden penganiayaan yang dilakukan kelompok berpakaian serba hitam itu terjadi pukul 12.00 WIB. Mereka mengeroyok seorang pengendara sepeda motor.
Dalam pengeroyokan tersebut, kata saksi, kelompok itu menggunakan balok dan batu bata sebagai senjata. Namun, korban akhirnya selamat lantaran memakai helm saat penganiayaan terjadi.
"Gak tau gara-garanya apa. Tiba-tiba dipukuli sama banyak anak pakai baju warna hitam. Terus dikepruk juga pakai batu bata, untung korbannya pakai helm," kata saksi, ketika ditemui di lokasi.