Benteng dan Gerbang Istana Kota Raja Majapahit Ditemukan
Tim ekskavasi tahap empat Situs Kumitir, di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto berakhir pada Kamis, 30 September 2021 kemarin. Tim berhasil menemukan struktur dinding bagian barat yang diduga pintu gerbang istana Bhre (Raja) Wengker.
Sejumlah relief di atas struktur batu bata kuno juga ditemukan oleh tim BPCB Jatim. Hasil ekskavasi dalam 4 tahap sejak 2019 hingga September 2021 menyingkap tembok yang mengelilingi situs diduga istana persinggahan paman raja Hayam Wuruk, Bhre Wengker.
"Tahap pertama kita mencoba membuka struktur bata yang ada disisi timur yang ternyata kita temukan sepanjang 100 meter ditahun 2019, dan kita lanjutkan di tahun 2020," kata arkeolog BPCB Jatim sekaligus ketua tim Ekskavasi Situs Kumitir, Wicaksono Dwi Nugroho kepada Ngopibareng.id, Sabtu 2 Oktober 2021.
Pada ekskavasi tahun 2020, tim BPCB Jatim menguji hipotesis di situs kumitir yang sebelumnya diperkirakan memiliki bentangan dinding keliling sepanjang 300 x 200 meter. Beberapa titik yang diduga merupakan bentangan dinding keliling situs telah digali.
"Dan ternyata hasilnya di tahun 2020 menemukan adanya bentangan dinding keliling sepanjang 316x203 meter dan kemudian dibagian tengah ada bangunan utama," jelasnya.
Kemudian ekskavasi di lanjutkan pada tahun 2021 dengan membuka semua struktur bata yang berkombinasi dengan bolder yang ada di sektor A, B, C dan D yang merupakan bangunan utama istana raja Wengker.
"Kemudian di bulan September 2021 kita menargetkan untuk membuka bagian sisi barat yang merupakan poros dari bangunan utama. Hasilnya kita mendapati adanya dinding keliling seluas 316x203 dengan ada bangunan utama di bagian tengah menghadap ke barat yang didukung dengan temuan pintu gerbang di sisi barat," bebernya.
Menurut Wicaksono, dinding barat atau yang diduga bagian depan situs itu memiliki tebal sekitar 2 meter. Ia memperkirakan dinding barat adalah benteng.
"Di sisi barat ini kita ketahui bukan hanya dinding tapi menyerupai benteng karena tebalnya struktur bata pada sisi barat mencapai 2 meter, dan ketinggiannya kita temukan paling tinggi mencapai 3 meter dan dimungkinkan lebih tinggi lagi," jelasnya.
Ditahap tahun 2021 ini BPCB Jatim juga menemukan tatanan batu andesit di bagian lantai candi. Diduga, batuan itu sebagai pijakan masuk ke dalam gerbang sehingga bagian depan istana itu tampak megah. Selama 22 hari bekerja, tim tak sekadar sukses menampakkan pipi tangga gerbang. Namun, juga menemukan terdapat sejumlah temuan menarik. "Bagian bawah dengan teknik batu bata gosok dan di bagian tengah menggunakan teknik tanah isian, tidak digosok," cetusnya.
Wicaksono menerangkan, pihaknya belum bisa memastikan rupa dari gerbang istana istana Bhre Wengker itu. Lantaran perlu adanya kajian khusus untuk melakukan rekonstruksi pada semua temuan tersebut. "Dugaan sementara, itu seperti kori agung atau paduraksa di Bali. Tipis tapi melebar dan menjulang tinggi seperti gunungan wayang. Jadi kelihatan megah sekali,” bebernya.
Secara keseluruhan, ekskavasi di tahun keempat ini sudah memenuhi target. Lantaran menampakkan bentangan dinding gerbang di sisi barat situs telah tercapai. Meski begitu, penanganan pada situs Kumitir belum rampung sepenuhnya. Sehingga, pihaknya berharap, ke depan, bisa dilakukan penanganan lanjutan.