Benny Panjaitan, Panbers dan Psikedelia Rock di Indonesia
Musisi legendaris Benny Panbers Pandjaitan meninggal dunia, Selasa, 24 Oktober 2017 sekitar pukul 09.50 WIB.
Kabar tentang Benny Panbers Pandjaitan menyebar di kalangan wartawan pagi ini. “Om benny panjaitan barusan meninggal dunia. Alamat duka: Jalan Prof DR Hamka Komplek Panbers (Taman Asri) no 14, Ciledug Larangan,” begitu bunyi pesan berantai itu.
Sebelumnya musisi yang lama menderita stroke ini bahkan sempat dikabarkan meninggal pada Minggu 22 Oktober lalu. Namun hal itu dibantah oleh putranya.
Benny Pandjaitan dikenal sebagai anggota Pandjaitan Bersaudara (Panbers), satu nama kelompok band yang merupakan singkatan dari Pandjaitan Bersaudara. Benny bertindak sebagai vokalis dan memegang rhytem sekaligus motor di grup band tersebut
Panbers sendiri berdiri 1969 di Surabaya. Selain Benny, kakak beradik anak dari pasangan JMM Pandjaitan dan SO Sitompul menjadi punggawa band itu. Mereka adalah Hans Panjaitan pada lead guitar, Doan Panjaitan pada bas dan keyboard, dan Asido Panjaitan yang memainkan drum.
Formasi band ini mengalami perubahan sejak 1990-an dengan kehadiran Maxi Pandelaki sebagai bassist, Hans Noya sebagai lead guitar, dan Hendri Lamiri pada biola. Hans Noya menggantikan posisi Hans Pandjaitan yang meninggal pada 1995.
Benny Pandjaitan merupakan pencipta lagu-lagu hits dari Panbers. Ada yang menyebut peran Benny seperti John Lennon di The Beatles dan Mick Jagger di Rolling Stone.
Lagu ciptaan Benny juga mampu menerobos dominasi Koes Plus yang tenar sezaman dengan mereka. Band itu diperkirakan sudah menciptakan sekitar 700-an lagu selama karier mereka sejak 1969.
Panbers cenderung dikenal melankolis. Dari sederet lagu Panbers, lagu berjudul Akhir Cinta, Cinta dan Permata, dan Gereja Tua sepertinya paling diingat oleh para peggemar musik.
Namun, anda harus tau, jika Panbers juga termasuk dari segelintir musisi yang mempolurken musik rock di Indonesia. Itu dapat dilihat dari rilisnya album Those Shocking Shaking Days: Indonesian Hard, Psychedelic, Progressive Rock and Funk 1970 – 1978. Yang berisikan 20 lagu dari band-band Indonesia terpilih pada dekade keemasan musik rock 70an.
Salah satunya ialah lagu HAAI dari Panbers, yang kental dengan nuansa psychedelic rock khas Led Zeppelin. Lagu ini layaknya sebuah ode untuk rock n" roll dan psikedelia pada khususnya dan musik pada umumnya, lengkap dengan bebunyian sitar dan lirik "I like Beatles songs/I love Rolling Stones/I love Led Zeppelin/But also the Panbers I love".
Pada lagu ini, Benny Pandjaitan meneriakkan nada-nada tinggi yang mengingatkan kita akan vokal Perry Farrell. Hanya saja, vokalis Jane"s Addiction tersebut baru berumur 13 tahun ketika lagu ini dirilis.
Tak hanya HAAI, Panbers juga pernah merilis lagu-llagu psikedelia lain seperti; Djakarta City Sound, Lets Us Dance Together, Hujan Badai, Mr. Blo'on dan masih banyak lagi.
Rest in Peace Bung Benny. Karyamu akan selalu dikenang. (frd)