Bengkel di Jember Terbakar, Dua Motor dan Kompresor Ludes
Wawan Adi Susanto hanya bisa duduk lesu. Warga Jalan Mastrip, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Jember ini menyaksikan bengkelnya dilalap di jago merah, Sabtu, 20 November 2021. Api dengan cepat membakar tempat usahanya.
Wawan menceritakan, kebakaran itu berawal kakaknya bernama Tono menyalakan mesin kompresor. Sementara wawan yang baru kulakan BBM jenis pertalite juga sibuk memindahkan Pertalite dari tangki motor vVixion ke jerigken.
“Angin dalam kompresor kan lama-lama habis. Kakak saya menyalakan kompresor mengisi ulang angin,” kata Wawan dikonfirmasi di lokasi, Sabtu, 20 November 2021.
Saat mesin kompresor menyala, tiba-tiba mengeluarkan api. Api dengan cepat menyambar Pertalite yang berada berdekatan dengan mesin kompresor.
Wawan bersama kakaknya, Tono berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air. Namun karena api semakin membesar, Wawan dan Tono langsung lari keluar bengkel menyelamatkan diri.
Saat menyadari bengkelnya sudah tidak bisa diselamatkan lagi, Wawan dan Tono hanya bisa duduk lesu sambil menyaksikan api membakar habis bengkelnya. Warga setempat dan pengendara yang melintas sempat berhenti menyaksikan kebakaran hebat itu.
Polisi juga terlihat mengatur lalulintas dan meminta pengguna jalan tidak berhenti agar tidak menimbulkan kemacetan. Saat api mulai mengecil petugaS pemadam kebakaran datang ke lokasi memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
“Ini sudah musibah Mas, mesin kompresor saya memang terkadang rewel, tetapi tidak sampai mengeluarkan percikan api seperti tadi,” jelas Wawan.
Meski api sudah berhasil dipadamkan, namun kondisi satu unit mesin kompresor, satu unit motor Vixion dan motor Grand hangus terbakar. Terlihat sepeda motor grand milik korban yang tinggal kerangka masih tetap berdiri dengan dongkrak tengah.
Sementara sepeda motor Vixion yang biasa dipakai untuk kulakan BBM oleh korban, juga tinggal kerangka dengan posisi roboh. Begitu pula dengan kondisi mesin kompresor, meski tetap berdiri namun sudah hangus terbakar.
Yang tersisa di lokasi hanya tempat botol bensin yang terbuat dari kayu. Tempat bensin itu selamat dari api karena berada cukup jauh di sebelah barat bengkel.
Selain mesin kompresor dan dua unit sepeda motor, turut juga terbakar ratusan liter BBM jenis pertalite. Bahkan sejumlah uang dan dua lembar STNK yang disimpan dalam satu dompet juga terbakar. Polisi berhasil menemukan dompet korban, namun separuh sudah terbakar.
“BBM jenis Pertalite yang terbakar cukup banyak, karena saya baru kulakan. Kalau diuangkan bisa sampai Rp 3 juta. Akibat kebakaran ini saya mengalami kerugian kurang lebih Rp15 juta,” lanjut Wawan.
Wawan mengatakan bengkel itu sudah empat tahun menjadi sumber penghasilan utama. Bengkel yang terletak di jalan raya Mastrip itu buka selama 24 jam. Selain menyervis motor dan tambal ban, korban juga berjualan bensin eceran.
“Dulu saya usaha bengkel dengan mengontrak tanah. Kalau bengkel ini sudah milik saya sendiri sejak empat tahun lalu,” tutur Wawan.
Meski bengkel tempat korban mengais rezeki kini sudah tinggal arang, namun Wawan masih terlihat tegar. Bahkan sesekali masih sempat bercanda dengan polisi dan warga yang datang ke lokasi kebakaran.
“Kalau saya sudah pasrah kepada Allah. Saya menerima ini sebagai musibah. Cuma saya kasihan kepada kakak saya, Tono yang pendapatannya bergantung ke bengkel yang kini tinggal arang,” pungkas Wawan.