Bengawan Solo Meluap, Sejumlah Desa di Blora Tergenang Banjir
Banjir luapan Bengawan Solo melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Blora, pada Minggu 10 Maret 2024. Banjir tersebut, disebabkan oleh hujan lebat durasi lama di wilayah hulu.
Berdasarkan laporan dari Pusdalops BPBD Kabupaten Blora, beberapa wilayah yang terdampak banjir luapan Bengawan Solo antara lain, di Kecamatan Cepu, Kedungtuban dan Kradenan.
Di Kecamatan Cepu, terjadi genangan banjir, jalan permukiman lingkungan Kebun Kelapa di Kelurahan Cepu, tergenang 10-20 cm. Kemudialan di jembatan lingkungan Sidodadi menuju ke Ketapang Selatan tergenang 30-40 cm.
Jalan lingkungan Balun Saudagaran di Kelurahan Balun, terendam 30 cm, 2 rumah terendam dengan ketingguian air mencapai 20-30 cm.
Sebanyak 2 warung milik warga Desa Sumberpitu, tergenang 30-50 cm, dan areal persawahan terendam.
Areal persawahan di Desa Nglanjuk terendam. Jalan lingkungan di Desa Ngloram tergenang 20-30 cm. Jalan lingkungan di Desa Gadon tergenang 30-40 cm.
Kemudian di Kecamatan Kedungtuban, jalan lingkungan di Desa Panolan tergenang 20-30 cm. Sebanyak 2 rumah di Desa Jimbung terendam air setinggi 20-30 cm, jalan desa tergenang 30-40 cm.
Di Kecamatan Kradenan, banjir menggenangi kandang milik warga di Desa Nglebak dan jalan lingkungan tergenang air setinggi 20-40 cm.
Dua permukiman warga di Desa Medalem tergenang air setinggi 20-30 cm, jalan lingkungan desa tergenang 30-40 cm. Selanjutnya di Desa Nglungger, sebanyak 2 pemukiman warga terendam banjir setinggi 20-30 cm, jalan lingkungan desa tergenang 30-40 cm.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora, menjelaskan, kondisi saat ini debit air Bengawan Solo masih naik. "Cuaca di wilayah DAS Bengawan Solo terpantau mendung," kata dia.
Agung Tri menyampaikan, Tim TRC BPBD Blora melaksanakan asesment dan pendataan warga yang terdampak banjir. Serta melaksanakan koordinasi dengan lintas terkait untuk penanganan tindak lanjut.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi banjir susulan.