Bengawan Solo Meluap Lagi, Ratusan Rumah Tergenang di Lamongan
Aliran Sungai Bengawan Solo di Lamongan meluap lagi. Seperti diprediksi sebelumnya, intensitas hujan di wilayah hulu sangat tinggi memicu banjir.
Akibat hujan tersebut, 195 rumah warga terendam banjir akibat meluapnya aliran sungai terpanjang di Jawa tersebut. Banjir melanda Kecamatan Laren, meliputi lima desa. Antara lain Desa Pesanggrahan, Bulutigo, Pelangwot, dan Laren.
"Adapun di Kecamatan Babat, sementara ini hanya terjadi di Desa Banaran," kata Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Muhammad Muslimin, Sabtu 4 Maret 2023.
Muslimin lebih jauh menjelaskan, kebanyakan desa-desa yang tergenang banjir itu berlokasi di daerah bantaran sungai. Banjir itu terjadi akibat naiknya debit air sungai yang mencapai 78,0 skala phiescall meter untuk di wilayah Babat. Sedangkan di Kecamatan Laren ketinggian air telah mencapai 56,2 phiescall.
Adapun untuk mencegah genangan banjir lebih meluas, Muslimin mengatakan, pintu-pintu air yang mengarah ke laut sudah di buka. Pintu air Kuro yang ada di Kecamatan Karangbinangun serta pintu Babat Barage atau flood way yang ada di Desa Plangwot, Kecamatan Laren.
"Semua pintu air pembuangan ke laut sudah kita buka. Semoga dua tiga hari banjir bisa surut. Tentu, kita juga berharap air laut tidak naik. Kalau naik maka air sungai akan bertahan," paparnya.
Diketahui, banjir luapan air sungai Bengawan Solo ini sasarannya hanya melanda tiga kecamatan, yakni Laren, Babat, dan Karanggeneng. Tetapi, tingginya air Bengawan Solo ini berdampak bagi lima kecamatan lain, yang selama ini selalu menjadi sasaran banjir laten akibat meluapnya anak sungai Bengawan Solo, yaitu sungai Bengawan Jero.
Area yang banjir antara lain Kecamatan Turi, Kalitengah, Karangbinangun, Deket, dan Glagah. Jika permukaan air Bengawan Solo tinggi maka air luapan Bengawan Solo tidak bisa dialirkan ke sungai tersebut.