Bengawan Solo Masuk Siaga Merah, Bojonegoro Siaga III Banjir
Tinggi muka air Sungai Bengawan Solo yang mengalir di Kabupaten Bojonegoro naik status dari siaga kuning (siaga II) menjadi siaga merah (siaga I) pada Selasa 6 Februari 2024. Dengan status tersebut, warga Bojonegoro yang tinggal di pinggir Sungai Bengawan Solo untuk waspada akan terjadinya banjir.
Suplai air di Sungai Bengawan Solo berasal dari daerah di hulu sungai yang mengalami hujan deras pada Senin 5 Februari 2024, malam. Suplai air juga datang dari belasan anak Sungai Bengawan Solo, yang melubar akibat hujan deras selama lebih dari 2 jam Senin malam.
Sementara itu data di papan duga dari Perum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo yang disebarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, pada pukul 06.00 WIB, tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo mencapai 12.81 phielschaal atau masuk siaga hijau (siaga) III. Namun pada pukul 09.00 WIB, tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo naik menjadi 13.76 phielschaal atau masuk siaga kuning (siaga II) banjir.
Sedangkan memasuki pukul 10.00 WIB Sungai Bengawan Solo naik menjadi mencapai 13.95 phielschaal atau masuk siaga kuning (siaga II). Namun pada pukul 09.00 WIB, tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo naik menjadi 13.76 phielschaal atau masuk siaga kuning (siaga II) banjir. Lalu pada pukul 11.00 WIB air naik menjadi 14.07 phielschaal atau masuk siaga merah (siaga I) banjir dan pada pukul 12.00 naik menjadi 14.20 phielschaal. Dan pada pukul 13.00 WIB air di Bengawan Solo naik menjadi 14.26 phielschaal.
Dengan status dari siaga kuning ke siaga merah, air di Sungai Bengawan Solo akan meluber ke perumahan penduduk yang tersebar di 16 kecamatan—dari total 28 kecamatan—berlokasi di pinggir Sungai Bengawan Solo.
Menurut Yayan, warga Keluarahan Ledok Kulon, rumah orang tuannya di Kampung Caraka, Ledok Kulon, sudah tergenang banjir sekitar 20 centimeter. Disebutkan banjir bukannya dari luberan Sungai Bengawan Solo, tetapi akibat hujan lebat dan daerah sekitar perumahan rendah. “Jadi kalau ada banjir karena hujan, sementara Bengawan Solo airnya tinggi, maka potensi surutnya lama. Karena air di selokan jadi tergenang,” tegasnya.
Di Bojonegoro, daerah yang rawan banjir. Seperti di beberapa kelurahan/desa di Kecamatan Kota Bojonegoro. Seperti Kelurahan Ledok Kulon, Kelurahan Ledok Wetan, Kelurahan Jetak, dan Kelurahan Mulyogung. Kemudian beberapa desa di Kalitidu, Balen, Kanor, Padangan dan Baureno.
Selain itu, siaga kuning yang mesti diwaspadai warga yang tinggal di hilir Sungai Bengawan Solo. Seperti di beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban. Seperti di Kecamatan Soko, Kecamatan Rengel, Plumpang serta di Kecamatan Widang. Kemudian beberapa kecamatan di Kabupaten Lamongan. Yaitu Kecamatan Maduran, Turi, Karanggeneng, Karangbinangun, Deket dan Kecamatan Glagah.
Pihak BPBD Bojonegoro telah mengirimkan himbauan ke warga yang tinggal di pinggir Sungai Bengawan Solo. DI Bojonegoro Sungai Bengawan Solo melewati 16 kecamatan dari total 28 kecamatan di kabupaten ini. Seperti di Kecamatan Kota Bojonegoro, di Kelurahan Ledok Kulon, Ledok Wetan, Jetak, Klangon, Kauman, dan di Mulyoagung. Juga di Kecamatan Dander, terutama di Desa Ngablak dan Desa Ngulanan yang rawan terjadi banjir dari Sungai Bengawan Solo.
Data dari Perusahaan Umum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo sbb:
Advertisement