Bengawan Solo Kian Meluap Tanggul Jebol, Ratusan Rumah Tergenang
Banjir luapan Bengawan Solo di Lamongan terus berdampak. Arus deras dan debit air yang terus meningkat mengakibatkan jebolnya tanggul Bengawan Solo di Dusun Sawo Desa Jangkungsumo, Kecamatan Madura, Rabu 13 Maret 2024.
Tanggul tersebut merupakan tanggul wedok (berada di tanah bantaran Bengawan Solo, yang selama ini dijadikan akses jalan warga). Sedang tanggul lanang (lebih dikenal sebagai tanggul negara posisi di luar biasanya berbatasan dengan akses jalan desa atau jalan raya kabupaten bahkan jalan nasional), kondisi aman.
Jebolnya tanggul wedok Bengawan Solo, Selasa 12 Maret 2024 sekitar pukul 22.00 WIB, mengakibatkan luapan air mengalir deras ke arah waduk dan meluber hingga menyasar lahan pertanian warga serta sebagian pemukiman warga.
"Untungnya sebelumnya petani sudah panen lebih dulu. Jadi kerugian nihil," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto.
Joko lebih jauh mengatakan, apabila debit air Bengawan Solo terus meningkat dimungkinkan akan memutus akses keluar masuk warga setempat. Juga akses jalan raya kabupaten, Kecamatan Pucuk-Laren.
Untuk itu, secepatnya BPBD segera menanggulangi jebolnya tanggul tersebut dengan mengirim 10 lembar gedeg, 59 lembar glangsing, 5 lembar terpal. Sejumlah material tersebut segera dipasang secara gotong royong bersama petugas BPBD, TNI/Polri dan warga.
"Kita juga persiapkan perahu karet untuk semua kebutuhan di lokasi," terangnya.
Sementara itu, BPBD kini fokus di tiga kecamatan yang sejumlah kawasan pedesaan nya dilanda banjir luapan Bengawan Solo tersebut. Yakni, Kecamatan Laren, Babat dan Maduran. Ketinggian air Bengawan Solo di tiga kecamatan tersebut masuk level siaga merah.
Adapun dampak banjir luapan di tiga kecamatan tersebut mengakibatkan ribuan rumah warga dan jalan desa tergenang hingga ketinggian air mencapai 30-40 sentimeter.
Data di BPBD Lamongan menyebutkan:
Kecamatan Babat
Di Kelurahan Babat dan Banaran terdata 104 rumah warga tergenang dengan ketinggian air mencapai 20-40 sentimeter. Jalan Lingkungan total 790 meter dan Jalan Raya Babat-Bojonegoro sepanjang 200 meter dengan ketinggian air 10-25 sentimeter.
Kecamatan Laren
Sebanyak sembilan desa di kecamatan ini terdapat 200 lebih rumah warga tergenang. Belum lagi jalan desa dan fasilitas umum lainnya. Di antaranya di Desa Laren, Plangwot, Bulutigo, Siser, Mojoasem, Pesanggrahan, Keduyung, Durikulon, dan Centini.
Ketinggian air dalam rumah mencapai 20-50 sentimeter Termasuk akses jalan desa. Di beberapa desa tersebut juga ada fasilitas umum lainnya ada yang tergenang, sekolah dan tempat ibadah.
Kecamatan Maduran
Terdapat tiga desa tergenang banjir luapan Bengawan Solo. Masing-masing Desa Parengan dengan 150 rumah tergenang, Desa Gedangan dan Blumbang masing-masing dua rumah tergenang. Ketinggian air 20-30 sentimeter.
Terbaru di Kecamatan Glagah. Terdapat 18 rumah penduduk di Dusun Kalanganyar Desa Jatirenggo yang ada di kawasan tanah bantaran juga tergenang banjir luapan Bengawan Solo ini.