Bendung dan Saluran Irigasi D.I Gumbasa Tahap I Difungsikan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu memfungsikan Bendung dan Saluran Irigasi Daerah Irigasi (DI) Gumbasa tahap I untuk areal pertanian seluas 1.070 ha yang rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang terjadi pada 28 September 2018 lalu.
"Untuk rehabilitasi irigasi Gumbasa tahap I hari ini telah kita fungsikan untuk mengairi seluas 1.070 hektar sawah," kata Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo seusai menyaksikan pembukaan intake pintu Bendung DI Gumbasa, Senin 25 November kemarin.
Wamen Wempi berharap, Irigasi ini dapat bermanfaat untuk membantu para petani, " Harapan saya dengan adanya perbaikan ini bisa menolong petani yang ada di Kabupaten Sigi," harapnya.
"Jadi masih ada sisa kurang 7.000 ha lagi, nanti akan diselesaikan pada tahun 2020-2021 dan tuntas di 2022 tapi tidak banyak hanya sedikit, " tambahnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu Feriyanto Pawenrusi mengatakan, DI Gumbasa yang dibangun pada tahun 1931 mulanya hanya berupa free intake dengan suplai air dari Sungai Gumbasa, kemudian oleh Departemen PU dibangun menjadi bendung permanen pada tahun 1976,
"Pemanfaatannya sudah cukup lama maka saat ini dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi yang terbagi dalam dua tahap," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu, Feriyanto Pawenrusi.
Tahap I berupa rehab bendung dan saluran untuk areal pertanian seluas 1.070 Ha dari Intake sampai dengan BGKn 7. Kegiatan rehab meliputi perbaikan intake, gravel trap, sand trap, saluran induk (7.168 m), saluran sekunder Ramba (996 m), saluran sekunder Kalawara (492,6 m), dan saluran sekunder Kalulu Lau (1.124,8 m), saluran pembuang Pandere (1.166 m), dan saluran pembuang Sibowi (1.500 m). Pekerjaan tahap I progresnya sudah mencapai 81,26 % dan menelan biaya Rp. 152 miliar.
Sedangkan untuk tahap II, akan dilakukan Perencanaan Desain Teknis melalui Program ESP Loan ADB pada Desember 2019 hingga Agustus 2020 dan akan melayani sekitar 7.100 ha area pertanian potensial. Dalam program ADB terdapat 3 (sub project) yaitu ADB (sub project 1) berupa saluran primer 14.269 meter dan saluran sounded 16.783 meter. Sedangkan ADB (sub project 2) berupa saluran primer 4.779 meter dan saluran sekunder 20.545 meter.
Sedangkan untuk program ADB (sub project 3) berupa saluran primer 7.447 meter dan saluran sekunder 11.158 meter. Pelaksanaan konstruksi melalui program ESP Loan ADB dan JICA pada Mei 2020-November 2021.
DI Gumbasa terletak di area lembah Palu yang memanjang dari kaki hulu Sungai Gumbasa mengalir hingga Sungai Kawatuna di Kota Palu. Secara administratif, DI Gumbasa melayani 5 Kecamatan yang berada di Kabupaten Sigi dan Kota Palu yaitu: Kecamatan Gumbasa,Tanambulaya, Dolo, Sigi Biromaru dan Palu Selatan, yang memiliki luas irigasi potensial 8.180 ha.
Sauroso (65 tahun) petani di Kabupaten Sigi menyampaikan rasa syukurnya karena Irigasi ini sudah mulai difungsikan ke areal pertanian.
"Syukur alhamdulillah, karena kita sudah tidak perlu lagi menggandalkan tadah hujan dan sumur yang jauh lokasinya, " tandasnya.
Selanjutnya Wamen berkesempatan meninjau Sungai Ore Bangga yang sempat meluap dan membanjiri dua dusun yaitu Dusun I dan Dusun II, Desa Bangga, dengan ketinggian air 15 hingga 25 Cm. Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sulawesi III Palu akan membuat Sabo DAM dan proyeknya akan di tender pada 2020.
Turut mendampingi Wamen Wempi, Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Satriyo Utomo, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu Feriyanto Pawenrusi.
Advertisement