Bendera 73 Meter Dikibarkan di Gili Trawangan
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia (RI) jadi pemicu pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) bangkit. Upacara bendera yang digelar di Gili Trawangan, Lombok Utara, Jumat (17/8), menjadi atraksi yang menarik.
Upacara di Gili Trawangan, diikuti tidak kurang dari 300 orang. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kadispar NTB Lalu M. Faozal ditemani Direktur PAM Obvit Polri, Gatot Kurniadin.
Peserta upacara terdiri dari Satuan TNI AL, Polri, Dinas Pariwisata, masyarakat, hingga wisatawan yang didominasi oleh wisatawan mancanegara.
Yang menarik dari upacara ini, adalah pembentangan Bendera Merah Putih sepanjang 73 meter di bibir pantai Gili Trawangan. Bendera dibentangkan oleh para peserta upacara sembari menyanyikan lagu 17 Agustus.
Suasana pembentangan menjadi haru bercampur rasa bangga. Di satu sisi suasana haru karena adanya harapan menuju Lombok Bangkit. Dan di sisi lainnya, upacara ini cukup memberikan rasa bangga, karena adanya partisipasi dari wisatawan mancanegara selama upacara berlangsung.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu M Faozal, momentum kebersamaan ini menjadi simbol kekompakan yang telah terjalin di Gili Trawangan. Momentum inipun menandakan kesiapan masyarakat serta wisatawan untuk membangkitkan geliat pariwisata Gili Trawangan.
"Lombok harus bangkit bersama untuk membangun kembali industri yang ada. Pemerintah bersama aparat kepolisian juga akan melakukan recovery dengan cepat," tutur Faozal.
Dijelaskannya, pada 25 Agustus nanti, secara bertahap ketiga gili (Trawangan, Meno dan Air) akan dibuka kembali untuk wisatawan.
"PLN sudah berjalan, transportasi menuju tiga gili sudah bisa operasional. Jaringan internet juga sudah normal. Jadi tidak ada alasan bahwa gili ini lumpuh," ungkapnya.
Faozal juga merinci kondisi fasilitas pendukung. Khususnya fasilitas penyebrangan menuju kawasan tiga Gili. Menurutnya fasilitas akan siap untuk beroperasi pada 1 September mendatang.
"Dermaga Bangsal dan Teluk Nare juga sudah mulai dibuka. Khusus untuk shelter di Gili Meno sedang dalam proses perbaikan. Shelter direncanakan beroperasi normal pada tanggal 1 September. Semua sudah dalam kondisi yang kondusif dan aman untuk kembali dinikmati oleh para wisatawan," lanjutnya.
Sedangkan Gatot Kurniadin turut menyampaikan salam hangat dari Jajaran Kepolisian Republik Indonesia serta memberikan semangat kepada para peserta upacara khususnya warga Gili Trawangan.
"Dirgahayu ke-73 Republik Indonesia, mari bersama-sama bangkit dan bekerja keras membangun Lombok untuk jadi lebih baik," tegasnya.
Gatot yakin momentum peringatan hari kemerdekaan ini akan menjadi semangat baru bagi masyarakat Lombok untuk bangkit dan berdikari.
Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, untuk memulihkan kunjungan wisatawan ke Lombok, tidak butuh strategi hebat. Hal yang harus dimiliki menurutnya adalah semangat.
"Saya telah berkali-kali menyampaikan bahwa spirit itu lebih hebat dari strategi. Semoga semangat Kemerdekaan bisa merasuk ke masyarakat pariwisata di Lombok bangkit," ujar Menpar Arief Yahya.
Menurutnya, semangat terkait dengan ruh dan karakter. Sedangkan strategi terkait dengan rasio dan competence.
"Kenyataan menunjukkan bahwa ruh dan karakter memberikan pengaruh yang sangat besar pada sebuah kesuksesan," kata Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement