Benci Berlebihan Sebabkan Hilangnya Akal, Pesan Gus Mus
KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengajak umat Islam untuk hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan di segala hal. Termasuk menurutnya tidak boleh berlebih-lebihan dalam agama (ghuluw).
"Berlebih-lebihan itu membuat kita tidak adil sejak dari pikiran. Apalagi berlebih-lebihan dalam mencintai atau membenci," kata Gus Mus.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang ini, jika orang membenci dengan berlebih-lebihan maka hilang akalnya. Apapun yang dikatakan dan dilakukan oleh orang yang dibencinya akan selalu salah.
"Jika sampean benci sama saya, saya ngomong 2x2=4 akan sampean salahkan. 2x2 itu 5-1, pokoknya nggak sama saja dengan saya," Gus Mus memberi contoh.
Hal ini bisa dilihat saat ini di media sosial banyak orang yang pintar namun tidak menggunakan akalnya sama sekali.
Hilang semua akalnya bahkan saat diberi sesuatu yang obyektif juga tidak bisa menerima karena yang dilihat bukan apa yang dibicarakan tapi siapa yang berbicara.
“Dulu orang melihat man qola (apa yang dibicarakan). Undzur ma qala wala tandzur man qola. Lihat apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan. Sekarang itu nggak laku. Sekarang lihat orangnya dulu. Malah sekarang orangnya sudah tidak ada. Yang ada cuma ’cebong’ sama ‘kampret’,” jelas Gus Mus disambut senyum yang hadir.
Gus Mus menambahkan, makhluk Allah yang bisa berfikir dengan jernih dan dimuliakan oleh Allah hanya manusia. Jadi menurutnya jika kita ingin dekat dan dimuliakan Allah SWT cukup dengan tidak berlebih-lebihan dan tetap menjadi manusia sederhana.
“Kalau kita sederhana, berfikir kita jadi jernih. Kalau berlebih-lebihan tidak akan bisa,” pungkasnya.
Disarikan dari tausiyah Gus Mus pada Haul ke-20 KH Muslich di Perguruan Diponegoro Jalan Sunan Giri, Masjid Jami’ Al-Hidayah Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu 19 Januari 2019 malam.