Bencana Longsor, Tanggul di Sungai Bengawan Solo Ambles
Longsor di bantaran sungai bengawan solo di wilayah Kabupaten Lamongan kembali terjadi. Kali ini tanggul sungai Bengawan Solo yang berada di Desa Karanggeneng Lamongan mengalami tanah longsor.
Tanah tanggul sungai bengawan Solo yang longsor tersebut ambles mencapai kedalaman sekitar 5 meter dan panjang lebih kurang 100 meter, serta longsoran tanah seluas kurang lebih 40 x 60 meter, hingga jarak bibir bantaran sungai dengan tangkis negara tinggal tersisa 4 meter.
Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin menjelaskan terjadinya longsor di tanggul Bengawan Solo ini semakin meluas ke arah selatan di lokasi yang longsor.
"Longsor berawal di Dusun Glogok Karanggeneng sepanjang 60 meter, diikuti longsor tanah bantaran seluas 40x60 meter. Kemudian meluas ke arah selatan dari lokasi sama dengan panjang sekitar 100 meter," ungkapnya, Senin, 7 Oktober 2019.
Menurut Muslimin, BPBD Lamongan akan segera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk menentukan langkah lebih lanjut.
"Kami berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk mencarikan solusi agar longsor tidak terus terjadi," terangnya.
Selain itu, BPBD Lamongan juga akan mengkaji dengan mendatangkan pakar ahli untuk menindaklanjuti bencana longsor yang sudah semakin sering terjadi di bantaran sungai Bengawan Solo.
"Rencananya ahli geologi akan didatangkan. Dan melakukan pengeboran supaya mengetahui titik-titik retakan," tuturnya.
Ia menambakan longsor kali ini masih beruntung karena tidak sampai menimbulkan kerugian material dari warga.
"Untungnya tanggul yang longsor di Karanggeneng ini berada jauh dari pemukiman, sehingga saat ini tak berdampak secara langsung. Jarak rumah warga dengan lokasi longsor sekitar 500 meter," imbuhya.
Sementara itu, warga Karanggeneng berharap kepada pemerintah yang berwenang agar bisa segera dilakukan perbaikan agar longsor tidak meluas.
"Kami sebagai warga sini yang dekat dengan bantaran sungai ya agak khawatir. Saya berharap pemerintah segera mengatasi, karna saat musim penghujan nanti datang, tanggul bisa jebol. Semoga longsor tidak meluas ke pemukiman warga," tutur Safari, warga desa Karanggeneng.
Seperti diketahui, sebelumnya longsor juga terjadi di Bantaran Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Laren Lamongan yang tercatat sedikitnya terjadi di 2 desa yaitu di Desa Pelangwot dan Desa Laren.
Selain itu, hal serupa juga terjadi di pemukiman padat penduduk di wilayah Desa Gendong Lamongan, yang membuat 23 jiwa kehilangan tempat tinggalnya.
Advertisement