Bencana Kekeringan, Krisis Air Meluas hingga 85 Desa di Lamongan
Musim kemarau yang berkepanjangan membuat bencana kekeringan dan krisis air bersih semakin parah, dan meluas di wilayah Kabupaten Lamongan.
Bahkan, saat ini krisis air bersih akibat sumber air sudah kering, tidak hanya dialami masyarakat di wilayah bagian selatan Lamongan. Tetapi sudah merambet ke wilayah Utara, seperti di Kecamatan Glagah.
Masyarakat Glagah Lamongan yang sepanjang sejarah belum pernah mengalami krisis air. Kini warga harus merasakan betapa sulitnya mencari air bersih. Sumur-sumur warga sudah mengering.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan terus melakukan upaya untuk meminimalisir penderitaan warga, yang terkena dampak kekeringan akibat musim kemarau panjang.
"Droping air sudah sudah sering kita lakukan. Sampai saat ini, total droping air bersih hampir menyentuh 500 unit tangki, ke beberapa wilayah terdampak kekeringan," ucap Muslimin, Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Senin 30 September 2019.
Ia menjelaskan, bahwa krisis air bersih yang melanda Kecamatan Glagah tersebut berada di Desa Meluwur, Karang Turi, Wedoro, Jatirenggo, Kentong dan desa Wangen.
Menurutnya, selain sumur warga yang mengering, warga Glagah Lamongan, juga sudah tidak lagi bisa mengandalkan pasokan air dari Sungai Bengawan Solo, karena kondisi air Bengawan Solo kondisinya saat ini menjadi asin.
"Warga tidak bisa lagi menikmati tawarnya air Sungai Bengawan Solo, karena airnya kini rasanya berubah asin, kemasukan air laut. Disisi lain, airnya juga surut tajam, akibat kemarau," beber Muslimin.
Dampaknya, sumber air tanah juga tidak ada, sumur-sumur mengering dan warga 6 desa di Kecamatan Glagah tersebut benar-benar merasakan kekeringan dan krisis air bersih.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan BMKG, Kabupaten Lamongan masih akan mengalami kemarau setidaknya hingga akhir medio bulan Oktober nanti.
"Tapi itu kan masih perkiraan, saya dengar di beberapa daerah tetangga, seperti di Jember kemarin sempat hujan, semoga Lamongan juga segera turun hujan," harap Muslimin.
Seperti diketahui, sebelumnya terdapat 72 desa yang tersebar di 16 Kecamatan mengalami kekeringan. Kini sudah meluas menjadi 85 Desa di 17 Kecamatan di Kabupaten Lamongan.