Dampak La Nina, BPBD Kota Malang Bentuk Posko Siaga Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang membentuk 6 posko siaga bencana. Posko tersebut dibentuk sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi.
Keenam posko bencana tersebut tersebar di Jalan Bukit Barisan, Jalan Sudimoro, Jalan S Parman, Kelurahan Bareng dan Kelurahan Sawojajar.
Kepala BPBD Kota Malang, Ali Mulyanto mengatakan, BPBD telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi memasuki musim penghujan di akhir tahun ini.
"Kami lakukan persiapan terkait dua hal. Yaitu internal dan eksternal. Secara internal kami siapkan sarana dan pra-sarana serta pengelolaan SDM. Eksternal kami melakukan sinergitas dengan stakeholder terkait," ujarnya pada Rabu 11 November 2020.
Adapun ancaman bencana yang diantisipasi oleh BPBD Kota Malang yaitu berupa banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Ali menuturkan pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) dan Dinas Kesehatan, Kota Malang untuk mengurangi resiko bencana.
"Kami bersama-sama mengantisipasi semua berkaitan dengan bencana hidrometeorologi. Artinya kita harus kurangi resiko bencana," katanya.
Selain itu, kata Ali, BPBD juga terus melakukan penguatan kelurahan tangguh bencana di sejumlah wilayah Kota Malang, agar masyarakat bisa secara mandiri dapat menanggulangi adanya bencana.
"Jadi kami lakukan sosialisasi dan simulasi terkait kebencanaan. Total sampai saat ini sudah ada 40 kelurahan tangguh bencana dari 57 kelurahan yang ada di Kota Malang," katanya.
Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji, mengatakan pada akhir tahun ini diperkirakan intensitas curah hujan akan tinggi dan dampaknya seperti banjir serta angin kencang perlu diantisipasi.
"Mulai akhir tahun ini curah hujan tinggi. Jadi, iklim La Nina itu nanti intensitas hujan dari Desember sampai Januari itu luar biasa," katanya.