Bencana di Indonesia pada Fase Multi Hazard, Ini Faktanya
Ketua Lembaga Penangulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah, Budi Setiawan mengatakan, bencana yang datang bertubi-tubi dan bersamaan, saat ini Indonesia dalam konteks kebencanaan bisa dikatakan dalam fase multi hazard.
terkait dengan istilah tersebut karena saat ini bencana yang terjadi di Indonesia begitu banyak dan secara bersamaan. Pandemi covid-19 belum usai, namun gempa bumi, banjir dan tanah longsor juga banyak terjadi.
“Ini menjadi komitmen kita, tetap menjaga protokol kesehatan di saat sekarang ini. Karena kemudian bantuan pertolongan kebencanaan tidak bisa dinafikan,” ucap Budi pada Jumat 15 Januari 2021 dalam Webinar Pengurangan Resiko Bencana yang diadakan UM Tasikmalaya.
Meski ditengah pandemi, kegiatan produktif harus tetap dilakukan, tapi jangan sampai menganggap era new normal sebagai fase hidup yang tidak ada resiko. Sehingga penerapan protokol kesehatan harus tetap diutamakan, termasuk dalam penanganan bencana.
Meski Indonesia sebagai negara dengan potensi bencana yang tinggi, tapi jangan sampai ada label bahwa Indonesia adalah negara yang diazab oleh Allah. Melainkan dari banyaknya bencana tersebut, harus menjadi kesadaran untuk senantiasa ingat dan waspada.
Dalam kerja penangulangan bencana, Muhammadiyah melalui MDMC memiliki manajemen risiko. Budi menjelaskan, manajemen risiko tersebut terdiri dari empat tahap yakni kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan mitigasi. Keempat tahap manajemen benacana tersebut berlaku seperti lingkaran.
“Ketika orang merasa tidak ada bencana, disitulah kami berlatih membuat mitigasi. Sehingga kemudian jika ada tanggap darurat kami sudah siap,” terangnya
Ia menegaskan, bahwa kerja penanggulangan bencana jangan dianggap aktif ketika saat terjadi bencana. Karena justru jika tidak ada bencana, semua harus dipersiapkan.
Advertisement