Benarkan Obat Kumur Dapat Cegah Covid-19? Ini Penjelasannya
Selain diharuskan rajin mencuci tangan dan memakai masker. Sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, menjaga kebersihan mulut juga perlu diperhatikan.
Karena mulut menjadi salah satu jalur masuknya virus Covid-19. Obat kumur yang megandung Povidone-Iodine (PVP-I) digadang-gadang dapat membantu menjaga mulut dari virus.
Hal ini dibenarkan oleh Dr Christrijogo Sumartono W, dr SpAn KAR, KIC. "Penggunaan obat kumur di masa pandemi saat ini memang sangat dianjurkan. Selain itu, obat kumur juga dapat menyegarkan napas dan mencegah bau mulut," ujar dr Chris, Senin, 8 Februari 2021.
Menurut dokter Chris, menggunaan obat kumur dapat membunuh kuman atau virus yang menempel di permukaan tenggorokan.
"Tapi kalau virus atau bakterinya sudah masuk ke tenggorakan, virusnya sudah tidak mati," kata dr Chris.
Saat ditanya mengenai efek kandungan PVP-I yang dapat menyebabkan gangguan tiroid pada tubuh, dokter Chris menggungkapkan, efek tersebut akan terjadi pada seseorang yang mengalami tiroid beracun atau toksik goiter.
"Tiroid beracun yang dimaksud adalah adanya pembesaran kelenjar tiroid disertai adanya peningkatan produksi hormon tiroid melebihi ambang normal, sehingga terjadi suatu keadaan hipertiroid," jelasnya.
Ia menambahkan, biasanya hal ini terjadi pada seseorang yang mengalami gondok beracun. Tanda gondok beracun antara lain terjadinya pembesaran kelenjar di leher, jantung berdebar, sering berkeringat dan lainnya.
Dr Chris pun menuturkan penggunaan obat kumur dengan kandungan tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk untuk ibu hamil. Hanya saja obat kumur tersebut hanya untuk kumur dan tidak boleh boleh masuk ke dalam tenggorkan.
"Penggunaan obat kumur secara medis diperbolehkan, tapi bukan kewajiban. Bahwa mematikan virus itu dengan obat kumur itu benar," tandasnya.
Tambahnya, yang paling penting ialah menjalankan protokol kesehatan 5M dengan benar. Ia juga menekankan bahwa obat kumur untuk mencegah, bukan untuk membunuh virus.