Overwork Sebabkan Gagal Jantung, Ini Penjelasan Dokter
Kematian mendadak akibat penyakit jantung sering terjadi di Indonesia. Kebanyakan fenomena yang terjadi di masyarakat adalah seseorang yang tiba-tiba dinyatakan meninggal sehabis bekerja dan diduga akibat gagal jantung.
Akibat fenomena ini, banyak masyarakat mempertanyakan apakah overwork atau kelebihan bekerja bisa menyebabkan gagal jantung?
Menjawab hal tersebut, Dr. Andrianto, dr., Sp.JP(K) FIHA, FAsCC mengatakan,
ketika seseorang mengalami overwork maka akan terjadi peningkatan beban yang berlebihan melampaui beban normal jantung semestinya.
"Secara otomatis jantung akan memenuhi kebutuhan tubuh melalui mekanisme kompensasi. Mekanisme ini pada dasarnya adalah daya kerja cadangan jantung yang digunakan untuk mengatasi beban kerja jantung berlebih. Pada titik tertentu mekanisme kompensasi jantung akan gagal dan jika terjadi overload maka hal ini bisa mengakibatkan gagal jantung," kata dokter yang juga staf pengajar Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Ia menjelaskan, gagal jantung bisa terjadi secara akut atau kronik. Gagal jantung akut terjadi pada seseorang yang sebelumnya tidak tahu jika memiliki kelainan jantung tertentu dan kemudian mengalami gejala gagal jantung secara tiba-tiba.
Sedangkan gagal jantung kronik terjadi pada seseorang yang memiliki kelainan jantung tertentu disertai dengan menurun fungsinya.
“Gagal jantung akut yang baru atau perburukan gagal jantung kronik dapat dipicu oleh aktivitas yang berlebihan atau overwork. Oleh karenanya, diperlukan keseimbangan kemampuan dan beban tubuh utamanya organ jantung dalam aktivitas sehari-hari untuk mencegah terjadinya gagal jantung,” tegasnya.
Untuk pencegahan gagal jantung, Dokter Andrianto menyarankan agar menjaga kesehatan organ jantung dengan cara mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Lanjutnya, perubahan pola hidup yang bisa dilakukan seperti mengendalikan faktor risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hiperkolesterol, obesitas, stres, menghindari merokok, olahraga rutin serta diet rendah lemak dan rendah garam.
"Tapi bila seseorang telah didiagnosa oleh dokter mengidap penyakit tertentu seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, atau diabetes melitus maka konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter secara tepat dan kontrol secara rutin juga menjadi salah satu cara agar tidak mengalami gagal jantung," terangnya.
Terakhir, ia juga menyarakankan untuk melakukan check up kesehatan secara reguler baik saat sehat ataupun sakit. Sebab, diagnosa dan pengobatan penyakit jantung yang tepat secara dini dapat mencegah kejadian gagal jantung yang membebani di kemudian hari.
Advertisement