Benarkah Ngantuk Saat Belajar Godaan Setan? Perhatikan 6 Hal Ini
Rasa kantuk bisa menyasar siapa saja, baik orang yang sudah bersuami/beristri, partisi poligami maupun mereka yang masih hidup menyendiri.
Tak jarang rasa kantuk itu menyerang kita saat sedang beribadah ataupun ngaji, namun yg selalu menjadi kambing hitam dari rasa kantuk itu adalah setan (mungkin karena saat ini baru ada orang jualan sambal setan belum ada yang jualan kopi setan). Namun apakah benar demikian?
Sebenarnya rasa kantuk banyak penyebabnya, di antaranya adalah :
1. Lelah Akibat Bekerja
Pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari pastilah memerlukan tenaga dan pikiran, sehingga energi dalam tubuh akan menurun setelah seharian beraktivitas. Timbulnya rasa kantuk merupakan sesuatu yang wajar dan beristirahat yang cukup adalah solusi yang tepat.
“Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah” (HR Ahmad)
2. Tubuh Kekurangan Cairan
Setiap harinya tubuh membutuhkan asupan cairan yang cukup, minimal 8 gelas air putih sehari. Air tersebut sangat penting fungsinya bagi tubuh. Salah satunya untuk mengembalikan cairan tubuh dan membuatnya siap untuk menjalani aktivitas. Dalam arti lain, air membuat tubuh semakin hidup.
Seperti yang tertulis dalam firman-Nya berikut ini.
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. 21: 30).
3. Terlalu Banyak Makan
Makanlah secukupnya dan jangan berlebihan karena segala sesuatu yang melampaui batas itu berakibat tidak baik. Mengonsumsi makanan terlalu banyak dapat meningkatkan kebutuhan insulin dalam tubuh. Sedangkan pankreas tidak mampu memenuhinya. Akibatnya tubuh kelelahan menahan beban dan timbullah rasa kantuk.
Dari Miqdam bin Ma’di Karib Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ ؛ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ ؛ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Tidak ada wadah yang dipenuhi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah anak Adam mengkonsumsi beberapa suap makanan untuk menguatkan tulang rusuknya. Kalau memang tidak ada jalan lain (memakan lebih banyak), maka berikan sepertiga untuk (tempat) makanan, sepertiga untuk (tempat) minuman dan sepertiga untuk (tempat) nafasnya.”
4. Kurang Ngopi
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu manfaat dari kopi adalah menghilangkan kantuk, kurang ngopi bisa menyebabkan ngantuk.
Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami pernah mengatakan :
ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار
Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa Kopi ini telah dijadikan oleh Ahli Shofwah (Orang-Orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya Cahaya dan Rahasia Tuhan, penghapus kesusahan.
5. Mimpinya lebih indah daripada kenyataannya
Penyebab yang satu ini biasanya dialami oleh mereka yang hatinya gundah gulana, bisa karena ditinggal pas lagi sayang-sayangnya atau nyari jodoh ga ketemu-ketemu, sedangkan mimpinya indah seperti yang diharapkan, akhirnya dimanapun dia duduk bawaanya pengen minpi terus.
6. Godaan Setan
Ar-razi, Ibnu Katsir serta para mufassir lainnya ketika menafsirkan ayat 154 surat Ali ‘Imron banyak yang mengutip pendapat Abdullah bin Mas’ud yang menyatakan bahwa rasa kantuk yang menghinggapi manusia saat shalat berasal dari setan.
Dalam tafsir Mafatih al-Ghaib, Muhammad bin Umar atau yang sering dikenal dengan Fahruddin Ar-Razi mengatakan:
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ: النُّعَاسُ فِي الْقِتَالِ أَمَنَةٌ، وَالنُّعَاسُ فِي الصَّلَاةِ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَذَلِكَ لِأَنَّهُ فِي الْقِتَالِ لَا يَكُونُ إِلَّا مِنْ غَايَةِ الْوُثُوقِ بِاللَّهِ وَالْفَرَاغِ عَنِ الدُّنْيَا، وَلَا يَكُونُ فِي الصَّلَاةِ إِلَّا مِنْ غَايَةِ الْبُعْدِ عَنِ اللَّهِ
Dari Ibnu Mas’ud: “Mengantuk ketika dalam kondisi perang dapat menjadikan rasa aman (bagi tentara yang berperang), sedangkan rasa kantuk dalam shalat adalah dari syetan. Hal itu dikarenakan rasa kantuk saat berperang hanya terjadi ketika ia (seorang tentara) telah menyerahkan jiwa raganya kepada Allah secara total dan ia juga tidak peduli lagi dengan urusan duniawi. Sementara kantuk dalam shalat hanya terjadi apabila seseorang jauh (lupa) dengan Allah.”
Waallahua'lam.
(Sumber: khazanah nu)
Advertisement