Benarkah Islam Meredup. Ini Penjelasan Mitsuo Nakamura
Jakarta: Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah menggelar diskusi dan peluncuran buku Bulan Sabit Terbit di Atas Pohon Beringin ditulis Mitsuo Nakamura pada bertempat di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat. Nakamura mengupas alasan dirinya mengapa memilih Bulan Sabit sebagai representasi dari Muhammadiyah dan bukannya Matahari.
“Saya terinspirasi dari seorang peneliti Islam dari Yale University, ia memiliki pemikiran yang berbeda dengan Clifford Geertz, penulis Religion of Java yang mengatakan, Islam akan meredup di Indonesia akibat bercampurnya Islam dengan aliran kebatinan yang menguat pada era Orde Baru,” ungkap Nakamura, dikutip ngopibareng.id, Minggu (8/10/2017).
Ini yang berbeda, peneliti dari Yale ini mengatakan, Islam akan bangkit di Indonesia. Terbukti dengan berbagai usaha yang dilakukan oleh para penjajah yang ingin menguasai Indonesia dulu, baik itu Portugis, Belanda, dan bahkan Jepang.
“Mungkin memang Islam di Indonesia mengalami naik dan turun, namun tidak bisa dibantah bahwa Islam merupakan salah satu pilar kekuatan rakyat Indonesia," papar Nakamura.
“Muhammadiyah harus terus berkomitmen sebagai sang pencerah bagi masyarakat,” ungkap Nakamura.
Nakamura menambahkan, dirinya baru saja mendapat penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada 22 September lalu.
"Penghargaan ini diberikan kepada saya sebagai ahli dalam perkembangan dan komunitas Islam dan juga tokoh dialog antar budaya. Saya sangat senang sekali dengan diberikannya penghargaan ini,” ucap Nakamura.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari, dan Dosen UIN Sunan Kalijaga Abdul Munir Mulkhan. (adi)
Advertisement