Benarkah Islam Berkembang di Australia, Ini Penjelasannya
Surakarta: Univesitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS) gelar diskusi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang bertemakan “Perkembangan Islam di Australia” dengan tujuan memberikan wawasan kepada civitas akademika di lingkungan UMS dalam melihat perkembangan Islam di Australia.
Hamim Jufri, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia didaulat memberikan presentasi di Gedung Induk Siti Walidah UMS. Pada awal diskusi, Hamim memberi gambaran statistik mengenai perkembangan Islam di Australia yang dari tahun ke tahun terus bertambah.
“Dari data statistik, dulu tahun 2001 Islam di Australia itu sekitar 200 ribu. Kemudian masuk ke 2006 sudah mencapai 341 ribu. Bahkan sekarang 2017 sudah naik 77 persen menjadi sekitar 600 sekian ribu orang,” ungkap Hamim, dikutip ngopibareng.id, Kamis (5/10/2017).
Hamim juga mengingatkan kepada anak muda Muhammadiyah, agar dapat berpikir dan memberikan sumbangan secara luas, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat sampai luar negeri. Namun, hal tersebut juga tidak boleh mengesampingkan sumbangan kepada masyarakat lokal.
“Anak muda sekarang harus mulai berpikir untuk memberikan sumbangan yang luas. Sumbangan lokal untuk daerah kita itu memang penting. Tapi jika memiliki sumbangan yang lebih luas bagi masyarakat itu juga sangat penting,” jelas Hamim, pada diskusi yang digelar Ahad lalu itu.
Dalam diskusi tersebut Hamim berpesan bagi masyarakat muslim untuk berhati-hati dalam bertindak.
“Sebagai umat muslim apabila kita tidak bisa membuat orang lain masuk Islam, maka jangan sampai kita membuat mereka jauh dengan Islam akibat perilaku kita. Hal ini karena di luar negeri sana, ketika kita berperilaku buruk bukanlah kita yang akan dilihat, namun yang menjadi sorotan adalah agama kita,” tutur Hamim.
Pada akhir diskusi, Hamim menyampaikan, PCIM tidak akan dapat berkontribusi apabila Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tidak memiliki visi ke depan secara nyata. (adi)