BEM Unair Gelar AIC 2021, Beri Wadah Pemuda agar Berkembang
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga mengadakan AIC (Airlangga International Conference and Cultural Programme) yang bertajuk "Empowering Readiness for Multidimensional Solutions in Post -Pandemic Phase of SDGs". Konferensi itu menjadi upaya BEM Unair mendorong pemuda mengembangkan kemampuan dan kompetensinya, terutama ditingkat Internasional.
"Konferensi bertaraf Internasional ini membahas mengenai Gender Equality, Economic Growth, and Climate Change. Dimana tema-tema tersebut selalu hangat diperbincangkan di semua kalangan, tidak terkecuali pemuda itu sendiri," kata Ketua AIC 2021, Firmah Anggun Ariyanti kepada Ngopibareng.id.
Anggun biasa ia disapa menjelaskan, acara yang berlangsung selama dua hari ini, yakni ditanggal 9 dan 11 Desember ini memiliki berbagai rangkaian acara. Seperti International Webinar, Paper Competition, Cultural Show, serta Forum Group Discussion yang akan menghasilkan final joint statement.
"Kegiatan konferensi internasional ini pada dasarnya bertujuan meningkatkan iklim kompetisi mahasiswa di tingkat internasional serta sebagai salah
satu media untuk memperkenalkan budaya masing-masing negara terutama dalam satu konteks tujuan yakni mendorong terwujudnya World Class University baik dibidang akademik maupun non-akademik di Unair," terang mahasiswa jurusan Fisika ini.
Tak kurang dari 700 peserta mengikuti acara ini di hari pertama yang dilaksanakan siang hingga sore tadi. Anggun menjelaskan, jumlah pendaftar mencapai sedikitnya 700 orang, namun karena keterbatasan kuota Zoom sebagian partisipan bergabung melalui streaming kanal Youtube BEM Unair.
"Sehingga, untuk masyarakat umum yang tidak sempat hadir di kegiatan kami bisa mengakses Youtube Bem Unair untuk menonton International Seminar Airlangga International Conference," ungkap Anggun.
Rupanya paparan materi Gender Equality dari Muhammad Ammar (University of Queensland) dan Economic Growth dari Ignatius Johan (Minister of Energy and Mineral Resources 2016-2019) sangat diminati para peserta di hari pertama ini. Hal ini terlihat dari antusias para peserta yang banyak mengajukan pertanyaan interaktif dan respon positif yang diberikan.
Ia pun berharap, dengan adanya kegiatan AIC ini para peserta menyadari bahwa nilai-nilai yang diberikan pada SDGs untuk membangun dunia yang lebih positif.
"Kami juga menargetkan banyak peserta usia 19-25, di mana usia tersebut adalah usia emas untuk membuat perubahan yang lebih baik. Kami berharap para pemuda di masa pandemi ini tetap mewujudkan nilai-nilai dari SDG's," harap mahasiswa semester 5 ini.
Setelah mendapatkan paparan materi di hari pertama, kegiatan di hari kedua nanti akan berfokus pada kegiatan utamanya yakni paper conference. Para delegasi yang sudah mengirimkan paper kepada panitia akan mengikuti serangkaian paper conference. Nantinya di hari kedua juga akan ada penampilan spektakuler yang disiapkan panitia.