BEM UI: Jokowi the King of Lip Service, Ini Kata Ade Armando
Tagar (#) BEM UI alias Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia viral di media sosial Twitter. Dari pantauan Ngopibareng.id, kata kunci BEM UI menjadi topik populer dimulai dengan unggahan tentang kritikan terhadap Presiden Joko Widodo. Dalam posternya, BEM UI memberikan sebutan The King of Lip Service pada Jokowi .
Kritik BEM UI atas Pernyataan Jokowi
Pantauan Ngopibareng.id, kata BEM UI digunakan netizen untuk mengomentari unggahan terkait kritik atas sikap rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo yang terkesan berbeda dengan apa yang disampaikan oleh presiden yang akrab disapa Jokowi itu.
Unggahan tersebut dibagikan oleh akun @BEMUI_Official, sekitar 18 jam lalu. Di dalamnya mereka mengunggah sejumlah poster yang berisi pernyataan Jokowi dibandingkan dengan tindakan yang dilakukan rezim di bawah pemerintahannya.
Poster pertama yang diunggah oleh Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI memberikan penghargaan dengan tulisan, Jokowi: The King of Lip Service.
"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulis BEM UI pada utas dalam Twitternya.
Unggahan tersebut juga dilengkapi poster perkataan Jokowi dan tindakan rezimnya. Misalnya pernyataan Jokowi minta didemo, dan fakta tindakan penangkapan aparat pada demonstran selama May Day 2021.
Juga pernyataan Jokowi terkait penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun yang terjadi serentetan peristiwa yang dilihat justru melemahkan KPK.
"Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata," lanjut status BEM UI.
Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya. pic.twitter.com/WAgeXypxsB
— BEM UI (@BEMUI_Official) June 26, 2021
DI akhir utasnya, BEM UI menyertakan referensi sumber pernyataan Jokowi serta berita tentang berbagai tindakan rezim yang bertentangan dengan pernyataan Jokowi. Saat berita ditulis, status BEM UI disukai sedikitnya 10 ribu kali, dan telah dikutip sedikitnya 5 ribu kali.
Pro dan Kontra Cuitan BEM UI
Status BEM UI pun banyak direspon oleh akun yang dekat dengan sosok tokoh populer di Indonesia. Salah satu mantan anggora Komisioner KPK Bambang Widjojanto merespon cuitan BEM UI dalam bentuk apresiasi positif.
"Terima Kasih BEM UI. Mantul Bingits. Jadi ingat Rendra, katanya, Kesadaran adalah Matahari, Kesuburan adalah Bumi, Keberanian menjadi Cakrawala; dan Perjuangan adalah pelaksanan dari kata-kata," kata akun Bambang Widjojanto di @KataBewe.
Inikah yg dirasa Rakyat? Ketika ada begitu banyak DAHAK, dada nyaris MELEDAK, kerongkongan seolah TERSEDAK, mestinya tdk bs diatasi dng Gincu apalagi sekedar BEDAK. https://t.co/jXBuebcWjN
— Bambang Widjojanto (@KataBewe) June 26, 2021
Selain Bambang, akun Ade Armando di @adearmando juga ikut merespon BEM UI.
"Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yang mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?," tulisnya.
Akun lain menyerukan agar kritik disampaikan lebih santun dan tak melupakan sejumlah bukti nyata dari keja Jokowi.
"Bukannya mau menentang aspirasi BEM UI tp cara menyampaikannya malah mengolok-olok dan merendahkan presiden. Sudah banyak bukti nyata dr janji-janji yang disampaikan Jokowi sebelum menjabat jadi presiden. Beliau tidak membual, kita saja yang tidak sabaran. Respect our president!," tulis akun @Eby_**