Belum Vaksin Mudik ke Jember, Siap-siap Divaksin di Tempat
Sebanyak 3.000 personel gabungan TNI-Polri, Satpol PP dan tenaga medis, disiagakan untuk mengamankan arus mudik di Kabupaten Jember. Selama arus mudik dan balik, mereka disiagakan di lima pos cek poin di beberapa pintu masuk Kabupaten Jember.
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, jumlah pemudik yang akan mudik ke Jember tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan dibanding mudik tahun 2021 lalu.
Bentuk persiapan menyambut kedatangan pemudik di Jember, sebanyak 3000 personel dari Kodim 0824 Jember, Polres Jember, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan Jember mulai disiagakan.
Tahun ini, pihaknya mendirikan lima pos cek poin. Cek poin itu ditempatkan di beberapa titik pintu masuk Jember, stasiun, terminal, dan pusat perbelanjaan.
“Tahun ini ada lima cek pon, yakni di Jalur Gumitir Kecamatan Silo, Kecamatan Tanggul, di terminal, stasiun, dan pusat perbelanjaan. Tiap-tiap cek poin akan dijaga oleh petugas gabungan termasuk tim medis,” kata Hery, Jumat, 22 April 2022.
Setiap pemudik yang datang ke Jember akan diperiksa secara random di pos check point di pintu masuk Jember. Pemudik yang diketahui belum divaksin atau belum melakukan vaksin lengkap akan divaksin di tempat.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19, seperti yang terjadi saat arus mudik tahun 2021 lalu. “Kita akan lakukan pengecekan secara random terhadap pemudik. Kita cek sudah vaksin lengkap atau belum. Kalau belum kita layani vaksin di titik check point,” tambah Hery.
Tidak hanya memaksimalkan personel yang disiagakan di beberapa titik check point, personel gabungan juga akan diterjunkan ke pelosok-pelosok desa. Mereka akan memantau pemudik belum vaksin, yang lolos dari pemeriksaan check point.
Selain itu, ribuan personel yang disiagakan dalam operasi ketupat ini akan dimaksimalkan untuk mengejar target capaian vaksinasi warga lanjut usia (lansia). Vaksinasi lansia di Kabupaten Jember hingga saat ini baru mencapai 70 persen.
“Vaksinasi khusus lansia di Jember saat ini, dosis 1 baru 70 persen, dosis 2 baru 56 persen. Sehingga masih cukup banyak lansia belum divaksin,” lanjut Hery.
Padahal pemudik dari luar kota sudah mulai berdatangan ke Kabupaten Jember. Dikhawatirkan, lansia yang belum rawan tertular Covid-19 saat menyambut sanak saudara yang pulang dari luar kota Jember.
Karena itu, seluruh personel gabungan diminta berkoordinasi dengan pemerintah di tingkat desa, bahkan RT dan RW untuk proses percepatan vaksinasi lansia.
Rendahnya vaksinasi lansia di Kabupaten Jember selama ini, salah satunya karena mereka beralasan tidak akan pergi ke mana-mana. Padahal mereka sebentar lagi akan menyambut sanak saudara yang datang dari luar kota.
“Kita minta dan kita libatkan ketua RT dan RW untuk membujuk lansia di lingkungan masing-masing agar vaksin. Karena selama ini, rendahnya vaksinasi lansia salah satunya karena mereka menganggap tidak akan pergi ke mana-mana. Padahal mereka rawan tertular Covid-19 saat berinteraksi dengan anaknya yang pulang dari luar kota,” pungkas Hery.
Advertisement