Belum Semua Ortu di Bondowoso Izinkan Anak Ikut PTM
Sudah sepekan lebih pembelajaran tatap muka (PTM) siswa kelas VI SD di Bondowoso berlangsung. Namun, sejak digelar serentak mulai 5 April 2021, ternyata belum semua siswa SD mengikutinya. Beberapa siswa masih keberatan mengikuti PTM di sekolah dan memilih pembelajaran jarak jauh (PJJ) sistem daring secara online di rumah.
Kondisi tersebut terjadi di sejumlah SD negeri maupun swasta di Kota Tape –sebutan Bondowoso. Salah satunya terlihat di Sekolah Dasar Katolik Indra Siswa (SDK Insis). Sekitar lima siswa sekolah yang berlokasi di Jalan Letnan Soediono Bondowoso tidak mengikuti PTM di sekolah. Mereka masih memilih PJJ secara online di rumah.
Humas SDK Insis Bondowoso Primus Segu mengatakan, SDK Insis melaksanakan PTM bagi siswa kelas VI, karena ada surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendik) Bondowoso yang menyebutkan seluruh SD dan SMP diperkenankan PTM serentak mulai 5 April 2021.”Berdasarkan surat edaran Dispendik Bondowoso, itu kami melaksanakan PTM khusus siswa kelas VI sebagaimana isi surat edaran yang disetujui Tim Satgas Covid-19 Bondowoso,” katanya di SDK Insis pada Selasa, 13 April 2021.
Namun dalam pelaksanaannya, menurut Primus Segu, belum semua siswa kelas VI SDK Insis mengikuti PTM di sekolah. Dari total jumlah siswa kelas VI, ada lima siswa memilih mengikuti PJJ secara online di rumah. ”Siswa yang ikut PTM di sekolah mendapatkan persetujuan orangtuanya. Mengenai siswa tidak mendapatkan persetujuan ikut PTM di sekolah, sekolah tetap memberikan PJJ secara online di rumah. Begitu juga, jika siswa tidak ujian di sekolah, pihak sekolah mendampingi siswa ujian di rumah,” ujarnya.
Wali kelas IV itu menjelaskan, SDK Insis menyiapkan pelaksanaan PTM siswa kelas VI di sekolah secara matang dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ruang kelas diisi maksimal 20 siswa dengan masing-masing meja dan kursi siswa diberi pembatas kaca akrilik. Di pintu masuk sekolah disediakan tempat mencuci tangan, siswa dicek suhu tubuh, serta jalan masuk dan keluar kelas dipisah pagar pembatas. ”Jadi, kita terapkan disiplin protokol kesehatan (protkes),” jelas guru asal NTT.
Terpisah, Kepala Dispendik Bondowoso Haeriyah Yuliati meski penyebaran Covid-19 di Bondowoso status zona hijau, SD dan SMP wajib menerapkan disiplin protkes yang ketat dalam pelaksanaan PTM yang digelar serentak muali 5 April 2021. ”Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso tentu melakukan evaluasi, agar PTM bagi semua siswa SD dan SMP di Bondowoso pada Juli 2021 nanti dapat terlaksana,” katanya.
Pantauan di lapangan, mayoritas siswa SD maupun SMP di Bondowoso antusiasme mengikuti PTM di sekolah. Mereka senang bisa bertemu dengan guru dan teman-temannya. Selain itu, PTM lebih efektif dibandingkan PJJ secara online di rumah. ”Sangat senang belajar tatap muka di sekolah, karena bertemu guru dan teman-teman. Saya juga lebih mengerti belajar tatap muka di sekolah daripada belajar online di rumah,” kata Salsabila, seorang siswa SDN Kota Kulon Bondowoso. (*)
Advertisement