Belum Menguntungkan, Keberadaan Jatim Mart di Singapura akan Dievaluasi
Surabaya: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur akan mengevaluasi keberadaan Jatim mart di Singapura. Hal ini dipicu manfaat dari program ini yang belum juga dirasakan, padahal sudah berjalan hampir setahun.
"Transaksi terakhir masih kecil. Ini sedang dilakukan evaluasi terhadap manfaat Jatim Mart. Bisa juga dilakukan rearanggemen lagi terhadap konsep ini," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, M Ardi Prasetyawan, di Gedung Grahadi Surabaya, Senin (20/2).
Menurutnya hingga saat ini, manfaat Jatim Mart belum maksimal dan tidak memberikan kontribusi yang kuat. Padahal dilihat dari sisi perdagangan, mereka memiliki tempat yang bagus. "Mungkin karena masih pertama (tak maksimal). Kita akan komunikasikan ke gubernur dulu," ujarnya.
Atas kondisi ini bahkan pemprov berencana memindahkan gerai Jatim Mart ke tempat lain. Saat ini telah dilakukan penjajakan di KBRI Singapura, karena di tempat itu disediakan gerai seperti promotion centre produk Indonesia. Tapi ini masih dikaji karena harus bergantian dengan daerah lain.
"Tempatnya kan gantian se Indonesia ini masih menjadi pertimbangan. Jadi hanya punya waktu sekitar seminggu atau dua minggu," kata dia. Kontrak tempat Jatim Mart ini sekitar 6-7 bulan sehingga masih bisa dievaluasi dan pindah tempat.
Jatim mart sendiri kini berada di Big Box building pusat perbelanjaan di Singapura. Selama ini, Jatim Mart menjadi lokasi pamer produk bagi 20-30 pelaku UMKM
Big Box building ini terletak di kawasan Jurong East, Singapura. Lokasinya juga mudah dijangkau masyarakat yang tiba di bandara Changi, bisa menggunakan moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT).
Selama ini, Jatim Mart menggandeng sebuah perusahaan di bidang jasa layanan terpadu asal Singapura, SouthEastAsia Business Centre (SBC). Dimana SBC menyediakan ruang untuk display produk-produk UMKM dari Jawa Timur di Big Box.
Selain itu, SBC juga menyediakan sales marketing, serta mengurus dan mencari buyer internasional, bukan hanya dari negeri Singapura saja, tapi juga pembeli dari berbagai negara lainnya dari kawasan Asia, Afrika, Eropa hingga Timur Tengah. (wah)